Rabu, 02 November 2011

LOVE IS TRUE Chaptered- 1

Author : Rizka Aniza

Title : LOVE IS TRUE Chaptered- 1


Cast ::
~Cha Young Moon
~Jo Kwangmin
~Jo Youngmin
~Cha Sunwoo aka BARO of B1A4
~Cha Siwoon aka appanya Youngmoon &Sunwoo
~Han Hyesang aka eommanya Youngmoon & Sunwoo
~Lee Jeongmin
~Lee Hyerin
~Eunji

Lenght :
~Chaptered

Genre ::
~Romance
~Friendship
~School life 



^^Happy reading^^
::YoungMoon POV::
Hari ini kami akan pindah ke Seoul, appa menyuruh aku dan oppa Sunwoo segera mengemasi barang-barang yang akan kami bawa. Tiba-tiba aku merasa ada yang hilang dari tas ku. Yeah, tidah salah lagi. Itu adalah boneka pikacu kesayanganku. Akupun menjerit dari kamarku

“Aiissh.. Oppa. Dimana kau menyembunyikan boneka kesayanganku?” jeritku kepada Sunwoo oppa.

“Aku tidak tau.. apa aku gemar main boneka juga sepertimu? Tidak kan? Ah, kau ini ada-ada saja”. Teriak oppa yang ada di kamarnya sedang mengemasi barang-barangnya.

“Oh, gurae? Kau tidak bohong kan?” tanyaku penasaran.

 Aku sudah curiga padanya, karna hanya dialah orang satu-satunya yang paling jahil di rumah ini. Tidak ada jawaban dari oppa.

“oppa..?” aku pun memanggilnya, tapi tidak ada jawaban lagi darinya. “oppa, apa kau mendengarku?” masih tidak ada jawaban juga.

Aku pun bergegas menghampiri kamar oppa. Tak kusangka aku menemukan oppa yang tergeletak di lantai. Aku pun terkejut dan langsung menghampirinya.

 “Oppa. Kau tidak apa-apa?” sambil mengguncang-guncangkan tubuhnya, tetapi masih tidak ada respon dari oppa.
“Oppa. Ilona..! kajja!” teriakku lagi.

Akupun panik dan tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan. Aku pun menangis saat itu. Dan tiba-tiba Oppa terbangun dan tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajahku yang berubah seperti tomat rebus ketakutan dan menangis.

“Wuahaha... lihatlah ekspresi wajahmu itu” kata oppa dengan smirk nya sambil menunjuk ke arah wajahku.

 “Aiissh, Pabo! Kau mengerjaiku ya?” tanyaku.

“Ne..!” jawab oppa dengan tampang yang inocent.

“Kau ini, kau jahaaaatt...” jeritku sambil memukul dadanya.

“Hahahaaa...sudah sudah. Lebih baik kau bereskan pakaianmu”. Kata oppa.

Tiba-tiba Appa datang ke kamar Oppa Sunwoo. “Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut?” tanya Appa penuh selidik.

 “Ah, tidak ada apa-apa kok Appa. Biasalah, Oppa Sunwoo selalu saja menjahiliku”. Jawabku sambil membenarkan letak kacamataku yang melorot.

“Oh, Appa kira terjadi sesuatu dengan anak-anak Appa, ah lanjutkan pekerjaan kalian, setelah itu kita sarapan. Eomma sudah meyiapkan sarapan. Setelah sarapan kita berangkat. Pastikan barang-barang kalian tidak ada yang ketinggalan ya?” kata Appa panjang lebar.

 “Siap Appa!” jawabku dan Oppa Sunwoo serentak. Appa pun keluar dari kamar dan tersenyum melihat anak-anaknya yang akur.

:: Youngmoon POV end ::

******


:: AUTHOR POV ::
 Setelah mengemasi pakaian, merekapun Sarapan. Siwon pun membuka percakapakan dan memecah keheningan.
“Appa sudah mendaftarkan kalian di sekolah yang bagus di Seoul” kata Siwon kepada kedua anaknya.

 “Kira-kira bagaimana keadaan sekolahnya, Appa?” tanya Youngmoon yang berbicara dengan mulut yang penuh dengan sandwichnya.

“Ah, Youngmoon. Kalau bicara hati-hati dong. Muncrat tau!” sambil melotot ke arah Youngmoon dan mengelap tangan kanannya.

“Ah, mianheyo oppa. Aku gak sengaja, karna aku semangat sekali ingin pindah ke seoul. Hehehee..” jawab Youngmoon cengengesan. Han Hyesang hanya tersenyum melihat kelakuan kedua anak-anaknya.

“Eomma kenapa senyum-senyum?” tanya Sunwoo.

“Gwaenchanayo chagiya, sudahlah habiskan sarapan kalian. Karna kalian perlu banyak energi nanti”. Kata Hyesang penuh perhatian.

“Appa. Appa belum jawab pertanyaanku tadi” kata Youngmoon sambil membenarkan posisi kacamatanya yang melorot.
 “Oh, iya. Kalian lihat saja nanti. Pasti bagus”. Jawab Siwoon sambil meneguk susu yang di atas meja.

 ::AUTHOR POV end::

******


::YOUNGMOON POV::
Tiba di Seoul.
Perjalanan bembuatku lelah, Ketika sampai di rumah baru kami aku segera menuju ke kamar dan menghempaskan tubuhku ke sofa. Tiba-tiba ponselku berdering.


“nae sarangingeol Oh baby ma bling girl bling girl

nege teogeobsi bujokhangeol ara
hajiman geudaereul hyanghaneun maeumeun nado eojjeol su eobtnabwayo”

Ternyata So eun sms.

-------------------------
from : Oh So Eun
15.00 PM
-------------------------
annyeong Young moon..!!^^

apa kau sudah sampai??~hati” di sana ya??
--------------------------

aku pun langsung mambalasnya.

--------------------------
TO: Oh Se Eun
--------------------------
Ne!! Aku sudah sampai dgn slamat
Ini berkat doamu juga.
Kau jgn lupakan aku ya??~
aku janji, akan sering main ke Jeju lagi dengan Sunwoo Oppa.^0^
-------------------------

send~~

Ya, So Eun adalah sahabatku dari bayi. Selama 15 tahun di Jeju dan bersahabat dengannya aku sangat sedih jika meninggalkannya. Tapi mau bagaimana lagi? Kami harus menetap di Seoul karena Appa sudah berbisnis disini.


******
 Pagi pun tiba, cahaya matahari sudah menembus tirai kamarku. Kulihat jam menunjukkan pukul 08.00 KST. Karena hari ini aku belum sekolah, tidak masalah jika aku bangun kesiangan. Akupun segera mengambil kacamataku dan memakainya. Lalu membuka pintu balkon di kamarku dan segera keluar untuk melihat aktivitas orang-orang di Seoul sekaligus menghirup udara segar. Setelah itu aku kembali ke kamar dan duduk di depan meja riasku. Inilah yang sering aku lakukan setelah bangun tidur. Berharap wujudku bisa berubah menjadi gadis yang cantik. Yang tampak di cermin hanyalah bayanganku. Ya. Bayanganku. Dari dulu wajahku seperti ini, tidak ada perubahannya sama sekali. Kacamata frame besar dan kawat gigi yang selalu menemaniku. Ingin rasanya aku merubah penampilanku, tapi eomma tak mengijinkanku untuk melepas kawat gigiku dan kacamataku. Akupun sudah minta pada appa kalau di ulang tahunku nanti aku ingin operasi lasik agar mataku normal seperti orang-orang pada umumnya. Tak hentinya aku memandang wajahku di depan cermin. Kehadiran eomma mengejutkanku yang tiba-tiba membuka pintu kamarku.

“Chagiya! Kamu udah bangun? Ayo turun, sarapanmu sudah eomma siapkan” kata eomma yang masih memegang handle pintu kamarku.

“Arraseo. Tapi aku harus mandi dulu nih eomma.”

“Ohya, nanti bantu eomma menata barang-barang yang belum di pajang di ruang tamu ya, sayang?”

“ok..!!”


Eomma pun segera keluar dan menutup pintu kamarku. Dengan segera aku ke kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari kamarku. Selesai mandi aku ingat kalau tadi eomma menyuruhku sarapan dan membantunya menata barang di ruang tamu. Setelah berpakaian dan menyisir rambutku, akupun segera turun ke dapur.

Sarapanpun sudah selesai dan sekarang waktuku untuk membantu eomma di ruang tamu. Tak kulihat oppa Sunwoo dan Appa di ruangan itu, yang ku lihat hanya eomma yang sedang merangkai bunga-bunga di vas bunga.

“Eomma. Appa dan Oppa Sunwoo pada kemana?”

“Appa sudah pergi tadi pagi ke kantor. Sedangkan Sunwoo Eomma suruh ke minimarket sekitar sini untuk membeli bahan-bahan makanan.”


“ooohh~..!” aku pun ber oh panjang.

“Eomma, bolehkah nanti siang aku pergi untuk berkeliling seoul?” tanyaku pada Eomma.

“Boleh, tapi kau harus pergi dengan Oppa mu ya? Eomma takut akan terjadi apa-apa jika kau pergi tanpa pengawasan.” Jelas Eomma panjang lebar

“Baiklah”

Tanpa disuruh, aku segera mengambil satu bingkai foto keluarga yang kami bawa dari Jeju untuk digantungkan pada dinding ruang tamu.

******

Siang pun tiba. Oppa bersedia menemaniku untuk jalan-jalan ke Seoul. Tibalah kami di suatu cafe.

“Youngmoon! Kau mau pesan apa?” tanya Oppa sambil membenarkan letak topinya. Kakakku ini sangat lekat sama yang namanya topi, bahkan dia berkata kalau topi adalah bagian dari tubuhnya.

“Hmm.. apa ya? Oh, milkshake coklat aja deh. Aku gak laper nih” kataku sambil memegang buku menu.

“Pelayan..!!” teriak Sunwoo Oppa memanggil pelayan cafe tersebut. Dan pelayan pun segera datang untuk mencatat peasanan kami.

Oppa pun segera memesan apa yang akan kami pesan.

“Oppa!”

“Mwoya?” tanya Oppa.

“Aku ke toilet dulu ya?”

“Ne! Tapi jangan lama-lama!”

“Okeee..!!” balasku sambil tersenyum dan menunjukkan behel warna-warniku.

Akupun segera menuju toilet, Dan tiba-tiba BRUUUUAAAKK. Aku terjatuh dan kacamataku pun ikut terjatuh. Dan orang yang menabrakkupun terjatuh juga. Kulihat yang menabrakku adalah seorang namja yang tinggi, bertubuh jangkung, berambut hitam agak panjang yang memakai celana jeans panjang dan memakai jaket Biru. Wajahnya? Hmm yeah! Tampan juga pikirku. Sepertinya namja ini seumuran denganku.

“Hooooyy...!! kalau jalan pakai mata dong!” teriaknya yang membuatku kaget setengah mati.

“Hey! Mestinya kamu yang liat kalau jalan!” bentakku sambil mengambil kacamataku di bawah meja.

“Apa? Aku? Percuma saja matamu empat, tetapi jalan saja tidak becus” balasnya sambil mengejek kacamataku.

“Heh! Pabo namja. Aku peringatkan padamu. Yang salah itu kau! Kau yang jalan tergesa-gesa sehingga menabrakku. Dasar Pabo!” balasku tak mau kalah. Dan akupun langsung pergi meninggalkannya untuk menuju toilet.

Apasih yang dipirkan namja itu? Kalau aku bertemu dengannya aku akan membalasnya. Aku pun segera merapikan pakaian dan rambutku. Mengeluarkan sehelai tissu dari tasku untuk membersihkan syalku yang terkena sedikit tumpahan jus milik namja itu. Aku tidak melupakan kejadian hari ini, namja itu benar-benar membuatku kesal dan jengkel. Bukannya minta maaf, tapi malah mengejekku. Aiiissh..!! awas kau. Percuma saja tampangnya tampan kalau kelakuannya seperti itu apa ada yeoja yang menyukainya? Ah, sudahlah. Untuk apa memikirkannya. Lebih baik aku kembali saja, pasti Sunwoo Oppa sudah mencariku. Akupun segera keluar dari toilet dan langsung menghampiri Sunwoo oppa.

“Kemana saja kau?” tanya Oppa sambil menyipitkan matanya.

“Toilet” jawabku singkat

“Kenapa lama sekali?”

“Mianhe Oppa. Tadi ada masalah sedikit.”

“Oh, tapi tidak ada apa-apa kan?”

“Iya, gak apa-apa kok, Oppa jangan kuatir. Ohya. Setelah ini kita mau kemana?” tanyaku sambil membenarkan letak kursiku senyaman mmungkin.

“Terserahmu saja. Tapi habiskan dulu milkshakemu itu.”

“Arraseo!”

“Ohya, Aku punya sesuatu untukmu!”

“Mwo! Geurae?”

“Iya, tapi kau tutup mata ya?”

Aku pun segera menutup mata dengan kedua tanganku.

“Nah, sekarang buka matamu” kata oppa. Akupun segera membuka mataku. Dan tiba-tiba sebuah boneka pikachu ada di depan wajahku.

“Woww..!! Oppa, ini untukku kan?” tanyaku

“Ne!” jawab oppa singkat. Akupun segera memeluk oppa.

“Gomawo Oppa!!” ucapku riang sambil mencubit pipinya.

Setelah menghabiskan milkshake dan berbincang-bincang dengan Oppa. Kami pun meninggalkan cafe itu dan bermaksud untuk pergi ke lain tempat.

******

Pagi harinya.
“Youngmoon bangun, sayang! Kau tidak lupa kan kalau hari ini adalah hari pertama mu masuk sekolah?” teriak eomma membangunkanku.

“Tapi Eomma, aku masih ngantuk nih. Sekolahnya besok aja deh!”

“Mwo! Besok? Andwae. Ayo bangun. Ppali.!” Teriak Eomma yang suaranya makin keras.

“Hmmm... iya deh! Aku banngun”

Hari ini adalah hari pertamaku sekolah si SEOUL OF PERFORMING ART SCHOOL. Setelah Eomma membangunkanku aku segera mandi dan beres-beres.

******

sesampai di sekolah
Rasanya masih asing dengan sekolah ini, aku masih clingak-clinguk ke kanan dan ke kiri. Appa mengantarkan aku dan Oppa di depan gerbang sekolah yang bertuliskan Seoul School of Performing Arts (SOPA).  Appa mengantarkan kami satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kelasku dan kelas Oppa letaknya berjauhan aku di kelas X-A sedangkan Oppa di kelas XI-B. Aku senang dengan hal itu karna Oppa tidak gampang untuk membuntutiku dan melihat semua kegiatan yang aku lakukan di sekolah.

Inilah saat yang sangat membuatku gugup. Yeah. Guru Kim yang tak lain dan tak bukan adalah wali kelasku mulai mengajakku masuk ke kelas untuk memperkenalkan diri pada murid lainnya. Guru Kim masuk duluan ke kelas sedangkan aku masih menunggu kode darinya untuk menyuruhku masuk.

“Anak-anak.. hari ini ada murid baru pindahan dari jeju” kata Guru Kim dengan lantang pada murid-muridnya.

“Han Young Moon. Silahkan masuk.” Perintah Guru Kim padaku.

Aku yang gugup pun berjalan dengan langkah yang berantakan sambil memegang kacamataku agar tidak jatuh saking gugupnya. Semua murid mulai ribut saat aku masuk ke kelas. “Hei, untung saja dia tidak cantik. Jadi tidak ada yang mengalahkan kecantikanku di kelas ini” dengarku pada sebuah suara di ujung sana yang di tempati oleh murid wanita.

“Silahkan perkenalkan dirimu!” perintah Guru Kim.

“Annyeong hasimnika! Je ireumun Cha Youngmoon Imnida. Joneun Jejuneso owatseumnida” kataku kepada seluruh murid di kelas itu dan akupun langsung membungkuk 90 derajat.

“Baiklah, kamu boleh duduk di bangku kosong itu” tunjuk Guru Kim pada sebuah bangku yang kosong.

Akupun segera menuju bangku kosong tersebut.

“Annyeong! bangapseumnida” sapa seorang yeoja imut yang menjadi teman sebangku ku.

“Annyeong” sapaku ramah padanya.

“Oh iya, siapa namamu? Aku kurang memperhatikanmu saat kau memperkenalkan diri” katanya sambil menjulurkan tangan kanannya.

“Cheonun Youngmoon imnida. Kau?” balasku sambil tersenyum menunjukkan kawat gigiku.

“Hyerin imnida, wah. Kau pakai kawat gigi ya? Unik sekali” serunya.

“Wuuah.. Gomawo Hyerin. Kau orang pertama yang memuji kawat gigiku ini. Hehe” balasku.

“Wah, sebaiknya nanti saja kita ngobrolnya ya? Soalnya kalau Guru Kim marah sangat menyeramkan.” Bisiknya.

“Araseo” jawabku sambil mengeluarkan sebuah buku tulis.

Kamipun menyimak Guru Kim yang sedang menerangkan pelajaran bahasa Inggrisnya. Tiba-tiba seorang yang di belakangku menyentuh bahuku dan akupun langsung menoleh ke belakang.

“Haii..” katanya sambil hi five ke arah ku.

“Haii juga” jawabku. Aku hanya menoleh pada seorang namja yang menyapaku tadi. Aku pikir dia ramah. Tampan pula.

“Heii, kalian ini. Apa kalian tidak memperhatikan Guru Kim?” celetuk seseorang namja yang berada di samping namja yang menyapaku tadi. Akupun tak sempat menoleh pada namja yang tiba-tiba nyeletuk tadi, karna aku langsung mengubah arah dudukku seperti semula ke arah depan untuk menyimak Guru Kim. Karena aku tidak mengerti apa yang di jelaskan oleh Guru Kim, aku hanya menggambar sesuatu di atas buku tulisku. Tiba-tiba aku berpikir kalau namja yang menyapaku tadi orangnya ramah sekali, dan aku menyukai rambutnya yang blonde itu.

Bel tanda istirahat pun berbunyi, semua murid-murid kelas X-A berlarian ke kantin. Aku dan Hyerin masih di kelas. Kulihat masih ada dua orang namja satu kelasku, kalau tidak salah mereka yang duduk di belakang aku dan Hyerin.

“Haii Youngmoon” sapa seorang namja yang berambut blonde. Sedangkan yang berambut hitam itu hanya diam saja.

“Haii..!! kalian kembar ya?” balasku.

“Ya!” jawab namja yang berambut hitam.

 Tiba-tiba aku kaget melihat namja yang berambut hitam itu. Aku langsung teringat kejadian kemarin siang di cafe.

“Heii.. aku ingat. Kau yang menabrakku kemarin kan? Dasar pabo namja!” aku pun emosi.

“Hahaha.. ternyata kau sekolah disini juga? Untuk apa? Apa tidak ada sekolah lain?” balasnya. Hyerin dan namja yg berambut blonde itu hanya diam dan bingung melihat tingkah kami.

“Terserah aku dong. Apa urusanmu mencampuri urusanku. Toh kau tidak untung dan tidak rugi” balasku tak mau kalah.

“Dasar yeoja jelek!” balasnya.

Akupun mengepalkan tanganku dan ingin segera memukul namja yang kurang ajar itu. Tetapi Hyerin langsung mencegahku.

“Youngmoon.. jangan..!! kalau Guru-guru tau kalian akan masuk ruang BK” cegah Hyerin.

Akupun segera menurunkan tangannku, tetapi namja berambut hitam itu hanya diam menatapku dengan tatapan yang aneh.

“Kau..! awas kau nanti.” Gerutuku pada namja aneh itu.

Aku dan Hyeri pun berpisah dengan kedua namja kembar itu. Kami segera pergi ke kantin. Akupun segera memesan makanan yang banyak.

“Astaga! Apa aku tidak salah lihat?” tanya Hyerni padaku.

“Tidak!” jawabku singkat sambil memakan semua makanan dengan lahap.

“Youngmoon. Apa kau tidak diet?”

“Tidak. Ini yang sering kulakukan jika aku sedang marah.” Jawabku.

“Ohh..” balasnya.

Selang beberapa menit Hyerin mengajakku bicara dan memecahkan keheningan.

“Youngmoon. Apakah perasaanu sudah baik sekarang?” tanya Hyeri padaku sambil meneguk jus melonnya.

“Ne!” jawabku ketika sudah menghabiskan semua makananku yang ada di meja.

“Syukurlah.. ohya, apa sebelumnya kau pernah bertemu dengan kwangmin?”

“Kwangmin? Oh.. jadi namja menyebalkan itu namanya kwangmin” tanyaku penuh selidik.

“Iya, dan kembarannya bernama Youngmin.” Jawabnya.

“Hmm.. kalau dilihat sih baik-baik sih mereka bukan anak kembar deh.” Kataku sambil membenarjan letak kacamataku.
“Jadi? kan mereka kembar identik” balas Hyerin.

“Emang sih, sekilas emang kita gak bisa bedain. Tapi kalo dilihat dari sifatnya mereka jauh berbeda. Youngmin orangnya baik dan ramah, sedangkan Kwangmin sebaliknya” Jelasku.

“Iya, tetapi dulu Kwangmin tidak seperti itu kok. Dulu dia orang yang ramah dan ceria sama seperti Youngmin. Tapi sekarang Kwangmin tampak berbeda, dia terlihat cuek dan pendiam.” Kata Hyerin panjang lebar.

“Jinca? Terus kenapa dia bisa berubah seperti itu?” tanyaku.

“Nan Molla!!” jawab Hyerin sambil mengangkat bahunya.

“Mungkin Kwangmin punya masalah.”

“Mungkin saja.”

“Youngmoon apa pulang nanti kau ada acara? Aku mau mengajakmu ke rumah ku” ajak Hyerin padaku.

“Wow..!! aku tidak ada acara kok. Oke, nanti aku bilang ke Sunwoo Oppa kalau pulang sekolah nanti ke rumah mu” jawabku.

“Sunwoo oppa? Nuguya?” tanya Hyerin lagi.

“Dia kakakku, kalau kau mau akan ku perkenalkan kau nanti siang.”

“Jincayo? Bagaimana?” tanya Hyerin yang membuatku kurang mengerti.

“Bagaimana apanya?” tanyaku heran.

“Bagaimana sifatnya? Apa dia tampan?” tanya Hyerin lagi sambil memainkan ujung rambutnya.

“Hmm.. lumayan lah.. dulu banyak yeoja yang suka padanya saat masih sekolah di Jeju”

“Ngomong-ngomong. Sekarang dia kelas berapa?” tanya Hyerin lagi.

“XI-B” jawabku singkat.

Tiba-tiba bel tanda masuk pun berbunyi kami segera masuk ke kelas.

“Youngmoon. Maafkan kejadian tadi ya? Adikku memang salah.” bisik seorang namja berambut blonde yang tak salah lagi adalah Youngmin.

“Gwaenchana Youngmin. Harusnya dia yang minta maaf, bukan kau?” seyumku padanya.

“Wah, kau tau namaku dari mana?” tanya Youngmin.

“Dari Hyerin” jawabku. Youngmin pun senyum padaku. Oh Tuhan. Namja ini manis sekali. Tiba-tiba Kwangmin datang ke bangkunya dan langsung duduk. Dia hanya melihatku dengan tatapan aneh. Akupun membalas tatapan anehku padanya.

******

Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi semua murid keluar kelas dan hendak pulang ke rumahnya masing-masing. Youngmin pun berpamitan padaku dan Hyerin. Duo namja kembar itu sudah keluar dari kelas. Saat di koridor sekolah tampak murid-murid berkerumun di antara Duo namja kembar itu.

“Hyerin, disana ada apa ya?” tanyaku penuh selidik.

“Biasalah, Dua namja kembar itu kan Murid tereksis di sekolah ini. Mereka anggota OSIS dan anggota Club basket yang dikagumi yeoja-yeoja di sekolah ini. Jadi, yeoja-yeoja itu sering minta foto dengan mereka.” jawab Hyerin sambil memegang tas ransel pinknya.

“Ooh, apakah Kwangmin mau difoto juga? Padahal dia kan orangnya cuek?”

“Tidak. Dia tidak mau difoto. Tapi kalau Youngmin memaksanya maka dengan terpaksa dia mau difoto” jelas Hyerin.

“Yasudah, langsung ke gerbang yuk? Oppa pasti menunggu.”

“Okee..!!” seru Hyerin.

Kamipun segera pergi meninggalkan kerumunan itu. Tapi tiba-tiba seorang telah meneriakkan namaku dan Hyerin.
“Youngmoon.. Hyerin. Kita pulang berempat ya?” teriak Youngmin padaku.

“Mwo!” kata Hyerin terkejut.

“Jinca?” lanjutku.

“Ne! Kalian naik mobil kami aja ya?” balas Youngmin.

“Hyung, kau apa-apaan?” celetuk Kwangmin.

“Wae? Kau tidak suka jika kita pulang berempat?”  tanya Youngmin.

“Ani. Tapi kan nanti sempit” balas Kwangmin.

“Ah.. tidak usah repot-repot. Kami pulang sendiri saja. Lagipula aku lagi ada janji dengan Hyerin untuk ke rumahnya.” Kataku.

“Gwaenchana?” tanya Youngmin.

“Ne!” balasku disertai anggukan dari Hyerin.

Aku dan Hyerin pun segera meninggalkan Youngmin dan Kwangmin disertai lambaian tangan Youngmin. Wuah.. namja itu baik sekali. Tiba di gerbang sekolah kulihat Oppa sedang menungguku sambil minum sparkling tropikananya.

“Oppa.. aku disini.” Teriakku pada Oppa sambil melambaikan tanganku. Oppa pun membalas lambaian tanganku.
“Kita pulang sekarang?” tanya Oppa.

“Ani Oppa, aku ada janji dengan teman baruku kalau nanti aku akan bermain kerumahnya. Tolong bilang sama Eomma ya?” jelasku.

“Ne! Yasudah Oppa pulang duluan. Ohya, bagaimana kau pulang nanti?”

“Aku akan mengantarnya pulang, Oppa” seru Hyerin.

“Ohya, kenalkan. Ini teman baruku, Hyerin” kataku pada Oppa.

“Sunwoo Imnida” kata Oppa memperkenalkan diri sambil menjulurkan tangannya.

“Hyerin imnida” balas Hyerin sambil menjabat tangan Sunwoo Oppa.

“Oke Hyerin. Kita pergi sekarang ya?” tanyaku pada Hyerin.

“oke..oke..” balas Hyerin.

Kamipun segera pergi meninggalkan Sunwoo Oppa. Saat dijalan, tiba-tiba Hyerin menghentikan langkahnya.
“Youngmoon.”

“Ne! Wae?”

“Oppamu tampan juga.” Celetuk Hyerin.

“Nah terus kenapa? Kau suka dengan Oppa ku ya?” tanyaku penuh selidik disertai smirk ku.

“Ehehee.. kurasa begitulah” jawab Hyerin sambil menggaruk kepalanya yang kurasa dia tidak merasa gatal.

“Wuahahaa..” tawaku keras.

“Wae?” tanya Hyerin sambil membulatkan matanya yang menurutku dia tambah terlihat imut.

“Gwaenchana, ternyata ada juga yeoja yang menyukai Oppa ku, padahal sebenarnya dia itu orang yang menyebalkan loh.” Jawabku sambil memegang tas ranselku.

“Jinca?”

“Ne! Tapi manatau berpacaran denganmu sifatnya berubah 180 derajat.” Jawabku.

“Jadi, kau setuju jika aku menyukai Oppa mu?” tanyanya penuh semangat, kulihat dia tak lagi membulatkan matanya dan mengganti ekspresinya dengan smile eyes.

“Ya..!!” jawabku pendek.

“Syukurlah, kau memang temanku yang baik Youngmoon.” Balasnya sambil memelukku erat-erat sampai-sampai aku merasa tercekik.

“Auuhh.. sakitt.. pelan-pelan dong” teriakku.

“Mianhe Youngmoon, aku bersemangat sekali. Hehee. Ayo lanjutkan perjalanan kita.” Serunya.

“Kajja.” Jawabku penuh semangat.

:: YOUNGMOON POV END::

::WRITER POV::
Merekapun melanjutkan perjalan menuju rumah Hyerin. Mereka saling bercanda selayaknya sahabat yang sudah kenal begitu dekat.

Sesampai di rumah Hyerin.
“Wuaaahh.. rumahmu bagus sekali Hyerin.” Seru Youngmoon sambil melihat seisi rumah Hyerin.

“Gomawo.”

“Kalau boleh tau siapa arsiteknya?” tanya Youngmoon.

“Pamanku, dia jago dalam mendesain rumah. Ohya mau minum apa?” tanya Hyerin sambil membuka isi kulkas.

“Hmm.. terserahmu saja.” Jawab Youngmoon sambil terus memperhatikan seisi rumah Hyerin.

“Bagaimana Milkshake coklat?” Tanya Hyerin.

“Wah.. kau tau saja yang kusuka.”

“Jinca? Aku juga suka loh. Kenapa bisa sama ya?” Seru Hyerin.

“Hahaha.. lucu juga. Kita seperti sabahat yang sudah kenal lama deh.”

“Ya benar.”

“Ohya Hyerin, apa kalian tidak memiliki pembantu?” tanya Youngmoon.

“Ada, tapi aku lebih suka jika mengerjakannya sendiri.” Jawab Hyerin sambil tersenyum manis dan mulai memblender milkshakenya.

“Wah, kau hebat. Kau kaya tapi tidak sombong. Punya pembantu juga masih bisa mandiri. Di rumahmu kau tinggal dengan siapa?” Tanyaku lagi.

“Aku tinggal bersama Appa, Eomma, dan satu Oppa” jawab Hyerin.

“Kau juga punya Oppa?”

“Ya, dia satu sekolah dengan kita. Dia murid XI-C” Kata Hyerin sambil menuangkan milkshake ke dua buah gelas.

“Wah, sekarang Oppamu dimana?” Tanya Youngmoon sambil melepaskan kacamatanya dan mengelapnya dengan tissue.

“Dia belum pulang karna masih ada rapat OSIS, hmm mungkin sebentar lagi. Taraaa.. milkshakenya sudah jadi.” Kata Hyerin sambil menaruh dua gelas milkshake ke meja makan.

“Oh.. Oppamu ikut OSIS ternyata.” Kata Youngmoon sambil meminum sedikit milkshakenya dan memakai lagi kacamatanya.

“Ne! Dia wakil ketua OSIS. Ngomong-ngomong kau mau ikut ekskul apa? Di sekolah kita diwajibkan tiap siswa mengikuti ekskul. Minimal dua.” Kata Hyerin sambil menarik kursi dan dan duduk.

“Wah Oppamu Daebak.. Hmm.. aku ikut OSIS dan basket saja lah.” Balas Youngmoon.

“Wah, aku juga ikut Basket loh.”

“Jinca? Lalu yang satu lagi kau ikut ekskul apa?” Tanya Youngmoon sambil meminum milkshakenya lagi.

“Club bahasa inggris” Jawab Hyerin.

“Aku pulaaanngg.” Tiba-tiba terdengar suara dari arah ruang tivi. Dan ternyata itu adalah Lee Jeongmin, kakaknya Hyerin.

“Oppa, kau sudah pulang.” Sambut Hyerin.

“Ya. Tadi rapatya hanya sebentar” balas namja itu.

“Oppa, ini teman baruku, dia murid baru di kelasku.” Kata Hyerin memperkenalkanku.

“Annyeong haseyo, Youngmoon imnida.” Kata Youngmoon memperkenalkan diri sambil membungkukkan badannya.

“Jeongmin imnida.” Balas Jeongmin sambil bersalaman dengan Youngmoon.

“Ohya Oppa, eomma tadi berpesan jangan lupa untuk mengantarkan kue yang ada di lemari makan itu ke rumah halmoni.” Jelas Hyerin.

“Oke?” jawab Jeongmin sambil tersenyum lebar.

******

Tiba dirumah.

“Aku pulaaang..” teriakku.

“Youngmoon kau sudah pulang?” tanya Sunwoo tetapi pandangannya tetap terpaku pada televisi.

“Ne!”

******
Paginya Youngmoon bangun dan mulai bersiap-siap ke sekolah. Wajahnya cerah dan ceria seperti matahari yang menyinari kota Seoul.

Di sekolah.

Youngmoon berangkat bersama Sunwoo 1jam sebelum pelajaran dimulai. Namun saat Youngmoon datang kelas masih sepi, hanya beberapa murid saja yang baru datang.

“Hmm.. kemana mereka semua?” ucap Youngmoon pelan dan segera duduk di kursinya.

Namun tiba-tiba seorang yeoja memanggilnya dari belakang.

“Heii Youngmoon.” Teriak yeoja itu.

“Ne! Kau memanggilku?” tanya Youngmoon terheran-heran sambil mengarah ke belakang.

“Ya! Aku peringatkan padamu. Jangan kau dekat-dekat dengan Youngmin dan Kwangmin. Mereka milikku. Kalau kau tetap melakukannya tidak segan-segan aku akan menggencetmu.” Kata Eunji sambil menyipitkan matanya dan disertai tawa dari anggota gengnya.

“Mwo! Maksudmu apa? Aku tidak mendekati mereka.” Balas Youngmoon gelagapan.

“Tidak mendekati maksudmu? Kemarin kami melihat kau dan Hyerin berbincang-bincang dengan mereka. Tidak salah lagi pasti kau duluan yang menggodanya.” Kata Eunji sambil maju beberapa langkah sampai dia mendekat ke tubuh Youngmoon dan kacamata Youngmoon terjatuh ke lantai.

“Ani.. aku tidak mungkin melakukan itu.” Teriak Youngmoon. Namun Eunji tetap mendekat dan hendak menarik kerah baju Youngmoon.

“Kau masih tidak mau mengaku? Kau pikir kau cantik? Kau hanya yeoja jelek berkacamata yang tidak ada gunanya. Kau tak layak masuk ke sini.” tanya Eunji sambil membulatkan matanya. Kali ini dia menarik kerah baju Youngmoon, dan Youngmoon hampir tak bisa bernapas dibuatnya.

“Hentikan perbuatan kalian....!!!!.” Teriak seseorang dari belakang.

TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar