Rabu, 23 November 2011

[FF] Love Is True ~ Chaptered-2

Author : RIZKA ANIZA

Cast ::
~Cha Young Moon
~Jo Kwangmin
~Jo Youngmin
~Cha Sunwoo aka BARO of B1A4
~Cha Siwoon aka appanya Youngmoon &Sunwoo
~Han Hyesang aka eommanya Youngmoon & Sunwoo
~Lee Jeongmin
~Lee Hyerin
~Eunji


Lenght :
~Chaptered

Genre ::
~Romance
~Friendship
~School life

Happy Reading^^
“Mwo! Maksudmu apa? Aku tidak mendekati mereka.” Balas Youngmoon gelagapan.

“Tidak mendekati maksudmu? Kemarin kami melihat kau dan Hyerin berbincang-bincang dengan mereka. Tidak salah lagi pasti kau duluan yang menggodanya.” Kata Eunji sambil maju beberapa langkah sampai dia mendekat ke tubuh Youngmoon dan kacamata Youngmoon terjatuh ke lantai.

“Ani.. aku tidak mungkin melakukan itu.” Teriak Youngmoon. Namun Eunji tetap mendekat dan hendak menarik kerah baju Youngmoon.

“Kau masih tidak mau mengaku? Kau pikir kau cantik? Kau hanya yeoja jelek berkacamata yang tidak ada gunanya. Kau tak layak masuk ke sini.” tanya Eunji sambil membulatkan matanya. Kali ini dia menarik kerah baju Youngmoon, dan Youngmoon hampir tak bisa bernapas dibuatnya.

“Hentikan perbuatan kalian.” Teriak seseorang dari belakang.  Ternyata yang berteriak adalah Youngmin. Eunji yang tersentak kaget langsung melepaskan kedua tangannya dari kerah baju Youngmoon.

“Ahh..uh.. Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Youngmin. Aku tidak melakukannya. Aku hanya membantu Youngmoon membersihkan kerah bajunya yang kotor.” Eunji beralasan agar Youngmin tidak marah padanya.

“Aku dan Kwangmin sudah melihatnya tadi. Semua sudah jelas. Kau tidak perlu berkomentar.” Jelas Youngmin dengan ekspresinya yang datar. Kwangmin hanya diam di belakang Youngmin dan melipat tangannya di dada. Youngmoon hanya diam menatap mereka.

“Youngmin tunggu. Kau salah paham.” Teriak Eunji. Youngmin langsung menarik tangan Youngmoon dan berjalan keluar dan diikuti oleh Kwangmin.

“Hahhh... sial.” Gerutu Eunji dan dia semakin kesal.

“Youngmoon, gwaenchana?” tanya Youngmin pada Youngmoon sambil memegang pundak Youngmoon.

“Gwaenchana. Jeongmal Gomawo. Kalian sudah membantuku.” Kata Youngmoon menunduk dan memasang kecamatanya.

“Cheonmaneyo.” jawab Youngmin sambil melepaskan tangannya dari pundak Youngmoon.
“ Kenapa kau tidak melawan?” tanya Kwangmin.

Youngmoon langsung kaget dengan pertanyaan itu. Dia terheran-heran karena baru kali ini Kwangmin bicara padanya tanpa kata-kata yang membuatnya jengkel.

“Karena mereka jumlahnya banyak dan itu tidak memungkinkanku melawan mereka. Takutnya jika aku melawan mereka, mereka akan membunuhku.” Jelas Youngmoon.

“Youngmoon, maafkan kami ya? Gara-gara kami kau digencet oleh Eunji dan geng nya.” Kata Youngmin.

“Mungkin nasibku saja yang hari ini buruk.” Balas Youngmoon.

“Tenang saja. Kami akan bicara pada pihak sekolah tentang kejadian ini.” Kata Youngmin.

“Ah, tidak perlu. Mereka akan menyesali perbuatan mereka.” Jawab Youngmoon. Youngmoon melirik sekali pada Kwangmin yang dari tadi hanya diam.

******

Sudah sebulan lebih Youngmoon bersekolah di sekolah itu, semakin hari dia semakin akrab dengan Youngmin dan Hyerin tetapi tidak dengan Kwangmin. Namja itu tetap cuek terhadap semua orang. Ditambah lagi Eunji dan gengnya tidak mengganggunya lagi jika dia sering bersama Youngmin. Bell tanda pulang sekolah pun tiba, Hyerin dan Youngmoon pulang bersama menyusuri jalan.

“Youngmoon, aku mau bicara soal Sunwoo Oppa.” Kata Hyerin sambil menatap Youngmoon.

“Bicara saja.” Jawab Youngmoon tersenyum menunjukkan gigi kawatnya.

“Apa kau tidak keberatan jika aku dan Sunwoo Oppa berpacaran?” tanya Hyerin malu-malu.

“Jinca? Kalian sudah berpacaran?” Youngmoon kaget dengan pertanyaan Hyerin.

“Ani.. kami tidak berpacaran. Aku pikir aku menyukai Oppa mu. Aku ingin mendekatinya. Maka itu aku ingin minta izin denganmu. Eottoke?” Jawab Hyerin sambil menatap mata Youngmoon.

“Ya. Aku setuju.” Youngmoon tersenyum.

“Waah.. benarkah? Kau baik sekali.” Teriak Hyerin sambil memeluk Youngmoon erat-erat.

“Hyerin.. Appo..!! kau hampir membunuhku.” Rengek Youngmoon kesakitan.

“Mianhe. Aku senang sekali. Kau sahabatku yang paaaliiing baik. Gomawo Yongmoon.” Hyerin pun mencubit pipi Youngmoon.

“Cheonma Hyerin. Wah..wah.. sepertinya aku akan mempunyai kakak ipar nih.” Goda Youngmoon.

“Ah, Youngmoon. Kau ada-ada saja.” Kata Hyerin yang wajahnya mulai seperti tomat rebus.

“Jadi. Kapan kau mulai menyusun rencana mendekati Oppa ku.” Tanya Youngmoon.

“Aku belum tau. Nanti aku akan memikirkannya.”

Tak terasa mereka sudah sampai di halte Bus. Mereka menaiki Bus tersebut dan bercanda.

******
“Aku pulang....” teriak Youngmoon sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa.
“Kau sudah pulang nak? Oppamu mana?” tanya Eomma pada Youngmoon.
“Oppa masih ikut latihan basket, Eomma. Mungkin pulangnya agak lama dari yang biasa.”
“Oh.. Yasudah. Cepat ganti bajumu. Setelah itu makan siang ya?” perintah Eomma.
“Iya eomma.” Jawab Youngmoon pendek dan dia langsung bangkit dari sofa.

*****

Malam harinya.
“Annyeong Oppa.” Kata Youngmoon sambil membuka pintu kamar Oppanya dan membawa segelas susu.

“Annyeong.. sedang apa kau? Mau mengangguku?” celetuk Sunwoo

“Aiiss.. Niatku kesini baik. Ingin mengantarkanmu segelas susu untukmu. Kalau kau marah begitu susu ini aku bawa saja lagi.” Youngmoon segera keluar lagi ke arah pintu kamar Sunwoo.

“Eh.. jangaaaann... ayo masuk lagi.” Teriak Sunwoo.

“Tidak mau.” Yougngmoon menjulurkan lidahnya dan langsung pergi keluar tetapiSunwoo tetap mencegatnya dan mengambil susu di tangan Youngmoon.

“Hmm.. enak..!!” kata Sunwoo setelah meneguk minumannya.

“Menyebalkan!” gerutu Youngmoon.

“Hahahaa...!!”Sunwoo tertawa lebar.

“Oppa. Ada yang ingin aku bicarakan padamu.” Kata Youngmoon duduk di ranjangnya Sunwoo.

“Iya, apa?”

“Apa kau sudah punya pacar?”

“Tidak, Kenapa kau bertanya seperti itu?” Sunwoo menyipitkan matanya.

“Gwaenchana. Ah sudahlah. Aku harus menyelesaikan tugas-tugasku.” Youngmoon beranjak pergi.

Sunwoo hanya diam heran mendengar pertanyaan adiknya. Dia duduk di kursi belajarnya dan melihat ke arah punggung adiknya yang keluar menuju pintu kamarnya.

******

Di sekolah.
“Hyerin. Ada kabar baik untukmu.” Youngmoon mengguncang-guncang pundak Hyerin.

“Apa? Apa? Cepat katakan.” Jawab Hyerin.

“Ternyata Sunwoo Oppa belum punya yeojachingu.” Kata Youngmoon penuh semangat dan tersenyum lebar.

“Jinca?? Horeee...” teriak Hyerin dan membuat murid-murid di kelas itu melihat ke arahnya. Hyerin langsung menutup wajahnya dengan buku pelajarannya.

“Annyeong hasimnika.” Guru Shin masuk ke kelas. Dan semua murid menghentikan aktivitasnya.

“Youngmoon.” Bisik Youngmin dari belakang.

“Ne. Wae?”

“Kau sudah selesai tugas yang di suruh oleh guru Shin?” tanya Youngmin.

“Ne! Sudah.”

“Bolehkah kami melihat soal yang nomor 11 Youngmoon?? Kami belum menyelesaikan 1 soal.” Pinta Youngmin sambil mengepalkan kedua tangannya dan menaruh tangannya di bawah dagunya.

“Kau ini. Untuk apa kau bertingkah aegyeo seperti ini? Kau seperti anak kecil. Oke. Kau boleh melihat tugas ku.” Youngmoon menyerahkan buku tugasnya pada Youngmin.

“Apa Kwangmin boleh menconteknya juga?” tanya Youngmin.

 Kwangmin melirik sekali ke arah Youngmoon. Dan Youngmoon berhasil menangkap basah Kwangmin yang sedang melirik ke arahnya. Namun Kwangmin langsung buang muka. Youngmoon tersenyum kecil melihat tingkah Kwangmin. Youngmoon tahu, kalau Kwangmin sebenarnya ingin berbicara padanya hanya saja Kwangmin gengsi.

“Boleh.” Jawab Youngmoon pendek.

“Gomawo” kata Youngmin tersenyum lebar.

Kwangmin tersenyum. Namun saat Youngmoon melihatnya, Kwangmin langsung merubah ekspresinya tersebut menjadi ekspresi datar.

“Dasar namja aneh.” Kata Youngmoon pelan.

“Yerobeun. Saya akan membagi kelompok untuk tugas kalian hari ini.” Kata Guru Shin dengan suara keras.

“Yaaaaah...” semua murid tak setuju dengan ide Guru Shin. Tetapi Guru Shin akan tetap membagi kelompoknya.

“Saya akan membagi kelompoknya. Satu kelompok terdiri dari 3 orang.” Lanjut Guru Shin.

“Semoga aku tidak satu kelompok dengan Kwangmin.” Gerutu Youngmoon pelan.

“Kelompok pertama adalah Jo Youngmin, Cha Youngmoon...” Guru Shin berhenti sejenak dan membolak-balikkan kertasnya.

“yess.. aku tidak sekelompok dengan namja itu.” Kata Youngmoon pelan.

“Horeee... Youngmin kita satu kelompok.” Seru Youngmoon pada Youngmin. Youngmoon dan Youngmin saling bertos-tosan.

Guru Shin lalu langsung melanjutkan pembagian kelompoknya.

“Kelompok pertama adalah Jo Youngmin, Cha Youngmoon, dan Jo Kwangmin.” Guru Shin lalu membuka lembaran kertasnya lagi.

“Hah.. kita tidak satu kelopok Hyerin. Ini Tidak adil.” Kata Youngmoon pada Hyerin.

“Gwaencahana Hyerin. Kau bisa satu kelopok dengan mereka berdua itu sudah bagus.” Kata Hyerin menenangkan Youngmoon.

“Tapi kenapa aku harus satu kelompok dengan Kwangmin?? Arrgh..!! sial..”

“Anak-anak. Karna waktunya kurang cukup. Saya Harap kalian mengerjakan tugas kelompoknya di rumah saja ya?” kata Guru Shin. Wanita itu langsung keluar dari kelas.

*******

Sepulang sekolah di rumah Youngmin dan Kwangmin.

“Youngmoon silakan masuk.” Kata Youngmin mempersilakan Youngmoon masuk.

“Iya.. rumah kalian bagus..” Youngmoon melihat ke seisi rumah.

“Anggap saja seperti rumahmu sendiri.” Kata Youngmin

Kwangmin lalu masuk ke kamar. Namja itu kelihatannya bosan.

“Heii Kwangmin. Kau mau kemana? Kita harus mengerjakan tugas ini.” Teriak Youngmin.

“Hyung saja yang mengerjakannya dengan Youngmoon. Aku capek. Aku mau isirahat.” Jawab Kwangmin sambil menutup pintu kamarnya.

“Youngmoon. Tidak apa-apa kan kalau hanya kita yang mengerjakannya?” tanya Youngmin.

“Gwaenchana Youngmin. Tidak apa-apa.”

“Ohya, kau mau minum apa?”

“Air putih saja.” Jawab Youngmoon.

“Baiklah. Akan kuambilkan.” Youngmin bergegas ke dapur dan membuka kulkas. Setelah mengambil minuman, dia kembali ke ruang tamu dan membuka buku-bukunya.

“Eomma dan Appa kalian kemana?” tanya Youngmoon.

“Mereka pergi ke Amerika.” Kata Youngmin.

“Youngmin. Boleh aku bertanya sesuatu?” tanya Youngmoon dengan wajah yang serius dan sambil memegang kacamatanya.

“Ne! Waeyo?” jawab Youngmin sambil memegang bukunya.

“Kalau aku boleh tau apakah sifat Kwangmin dari dulu sperti itu? Kalian tak tampak seperti anak kembar”  Youngmoon mengambil buku yang dipegang Youngmin.

“Dulu dia tak seperti itu. Dulu dia orang yang ceria dan tak pernah murung, tetapi sekarang aku bahkan tak mengenalinya sebagai adikku.” Jelas Youngmin.

“Wae?”

Youngmin terdiam sejenak dan mengingat sesuatu.

“Oh. Maaf. Mungkin itu rahasia kalian. Seharusnya aku tak boleh tau. Mianhe” Kata Youngmoon menunduk.

“Karna kau adalah temanku yang baik, Aku akan menceritakannya tetapi kau harus janji tidak akan mengatakannya pada siapapun. Aku percaya padamu.” Jelas Youngmin dan langsung menceritakan semuanya pada Youngmoon.

::flashback::

3 bulan yang lalu Youngmin dan Kwangmin berada di taman sambil bercanda. Hari itu sangat menyenangkan bagi keduanya. Mereka saling menjahili satu sama lain.
Namun di saat seperti itu Kwangmin melihat seseorang yeoja yang sangat dikenalnya. Tak salah lagi adalah Soori pacarnya yang sangat dia cintai. Tampak didepan matanya Soori sedang berciuman dengan seorang namja. Melihat hal itu Kwangmin langsung terkejut dan marah sekaligus sedih. Kwangmin mengepalkan kedua tangannya dan ekspresi wajahnya berubah drastis.

“Kwangmin. Kau kenapa? Kau sakit?” tanya Youngmin sambil memegang dahi Kwangmin namun Kwangmin menepis tangan Hyungnya dengan kasar.

Kwangmin tak berkomentar, dia hanya menatap Soori dan namja itu di sebuah bangku taman yang tak jauh dari tempat dia berdiri.

“Kwangmin.” Youngmin yang mulai panik.

Kwangmin langsung beranjak pergi ke arah dua orang tersebut. Lalu dengan amarahnya dia memukul pipi namja yang sudah berlaku keterlaluan pada yeojachingunya itu. Youngmin lalu berlari ke arah Kwangmin dan hendak menghentikan perbuatan Kwangmin, tetapi Kwangmin menepis tangan Youngmin. Kwangminpun tetap memukuli namja itu sampai babak belur.

“Kwangmiiiin... cukup..!!” teriak Soori.

“Oh, begini ternyata kau dibelakangku. Ini yang kau lakukan? Hah?” teriak Kwangmin dengan suara lantangnya kepada Soori.

Soori hanya tertunduk dan tak dapat berkata apa-apa, dia tak tau alasan apa yang harus dia ucapkan pada Kwangmin. Karena Kwangmin sudah mengetahui perbuatannya selama ini.

“Ma..ma..maaf.” kata Soori terbata-bata dan langsung memapah namja itu ke bangku taman. Namja itu hanya meringis kesakitan.

“Apa semudah itu bagimu minta maaf?” teriak Kwangmin dengan lantang.

Soori tetap diam.

“Sekarang kau pilih aku apa dia?” tanya Kwangmin sambil menunjuk ke arah namja itu.

Namun Soori tetap diam tak berkomentar sedikitpun.

“Jawab pertanyaanku!!” teriak Kwangmin makin lantang.

“Aku tidak memilihmu. Aku memilihnya. Sebenarnya aku berpacaran denganmu hanya untuk ketenaran di sekolah dan bisa menguras hartamu.” Kata Soori sambil tersenyum licik.

Mendengar perkataan Soori, Kwangmin shock dan kesal. Dia memukul kepalan tangannya ke bangku taman hingga berdarah.

“AAAAARHHHH” teriakknya. Youngmin langsung menarik adiknya tetapi Youngmin terlambat. Tangan Kwangmin sudah mengeluarkan darah.

“Chagi, ayo kita pergi dari sini.” Kata Soori pada namja itu sambil memapahnya. Merekapun pergi dari tempat tersebut.
Kwangmin hanya menatap kedua orang tersebut dengan lesu. Matanya mulai berkaca-kaca dan air matanyapun mengalir. Youngmin memapah adiknya dan langsung membawanya ke rumah sakit untuk mengobati tangan Kwangmin. Sejak saat itu sifat Kwangmin berubah drastis. Dia jarang mau bicara.
::flasback end::

Mendengar cerita itu Youngmoon kaget, dia tak percaya kalau Kwangmin seperti ini gara-gara Yeojachingunya. Youngmoon perihatin dengan Kwangmin. Dia takut kalau Kwangmin mengalami depresi.

Beberapa jam pun berlalu, waktu sudah hampir malam dan saatnya Youngmoon pulang. Tetapi Youngmin tak bisa mengantar Youngmoon pulang karena dia ada urusan. Youngmin lalu menyuruh Kwangmin untuk mengantarkan Youngmoon pulang tetapi Kwangmin tidak mau. Karena di paksa oleh hyungnya, akhirnya Kwangmin bersedia mengantar Youngmoon.

Kwangmin mengantarkan Youngmoon dengan mobilnya. Youngmoon duduk di samping Kwangmin yang sedang menyetir. Setiap Youngmoon bertanya padanya, Kwangmin hanya menjawabnya dengan singkat. Mereka saling diam. Youngmoon terus menatap namja yang di sebelahnya.

“Kwangmin. Sudah dekat. Kita berhenti disini saja.” Kata Youngmoon sambil tersenyum.

Kwangminpun menghentikan mobilnya. Youngmoon segera melepas sabuk pengamannya dan mengambil tasnya yang dia letakkan di antaranya dengan Kwangmin. Tiba-tiba dengan tak sengaja tangan mereka saling bersentuhan. Mereka langsung melepaskannya.

“Maaf.” Kata Kwangmin.

Youngmoon agak terkejut dengan perkataan Kwangmin. Karna baru kali ini Kwangmin bilang maaf padanya.

“Gwaenchana. Gomawo Kwangmin-ah.” Jawab Youngmoon sambil tersenyum lembut.

“Cheonmaneyo.” Balas Kwangmin dengan senyum yang lembut juga.

Youngmoon ditambah terkejut lagi saat Kwangmin tersenyum padanya. Dia pun segera keluar dari mobil dan menutup pintu mobil. Dari luar mobil Youngmoon melambaikan tangannya pada Kwangmin. Youngmoon segera menyeberang jalan. Namun saat menyeberang jalan Youngmoon memikirkan kejadiannya itu. Dia tak memperhatikan sekelilingnya. Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang beberapa kali mobil itu membunyikan klakson tetapi tak dihiraukan oleh Youngmoon. Youngmoon terus berjalas pelan sambil melamun. Kwangmin yang masih memakirkan mobilnya di pinggir jalan berusaha berteriak pada Youngmoon, tetapi Youngmoon masih belum sadar dengan lamunannya.

“Youngmooon... awaaaasss...” teriak Kwangmin. 
TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar