Rabu, 23 November 2011

[FF] Love Is True ~ Chaptered-3

Author :
RIZKA ANIZA


Cast ::
~Cha Young Moon
~Jo Kwangmin
~Jo Youngmin
~Cha Sunwoo aka BARO of B1A4
~Cha Siwoon aka appanya Youngmoon &Sunwoo
~Han Hyesang aka eommanya Youngmoon & Sunwoo
~Lee Jeongmin
~Lee Hyerin
~Eunji


Lenght :
~Chaptered

Genre ::
~Romance
~Friendship
~School life

^^Happy Reading^^

Youngmoon ditambah terkejut lagi saat Kwangmin tersenyum padanya. Dia pun segera keluar dari mobil dan menutup pintu mobil. Dari luar mobil Youngmoon melambaikan tangannya pada Kwangmin. Youngmoon segera menyeberang jalan. Namun saat menyeberang jalan Youngmoon memikirkan kejadiannya itu. Dia tak memperhatikan sekelilingnya. Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang beberapa kali mobil itu membunyikan klakson tetapi tak dihiraukan oleh Youngmoon. Youngmoon terus berjalas pelan sambil melamun. Kwangmin yang masih memakirkan mobilnya di pinggir jalan berusaha berteriak pada Youngmoon, tetapi Youngmoon masih belum sadar dengan lamunannya.
“Youngmooon... awaaaasss...” teriak Kwangmin.

^^Chaptered 3^^

Youngmoon tersentak dan menoleh ke belakang. Tiba-tiba Kwangmin memegang bahu Youngmoon dan menarik tubuhnya dan berlari ke arah rerumputan di pinggir jalan. Mereka terjatuh di rerumputan. Tubuh Youngmoon menimpa tubuh Kwangmin, dia terjatuh di dada Kwangmin.
“Youngmoon-ah. Gwaenchanayo?”tanya Kwangmin dengan suara bergetar.
“Gwaenchana. Kau tidak apa-apa?” tanya Youngmoon yang langsung bangkit dari tubuh Kwangmin.
“Youngmoon-ah.” Tiba-tiba Kwangmin meringis dan memejamkan matanya.
“Kwangmin..Kwangmin.. Ireona!” Youngmoon mengguncang-guncangkan tubuh Kwangmin. Namun tidak ada respon dari Kwangmin.
“Kwangmin. Banguun...” Teriak Youngmoon sambil menepuk-nepuk pipi Kwangmin. Youngmoon mulai memegang kepala Kwangmin. Dan ternyata kepala Kwangmin banyak mengeluarkan darah. Dia baru sadar kalau Kepala Kwangmin terhantam batu saat menolongnya tadi.
“Toloooooong....” teriak Youngmoon sekeras-kerasnya. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti dan memberikan pertolongan. Mereka segera membawa Kwangmin ke rumah sakit.

******

Di rumah sakit.
Youngmin segera berlari ke kamar gawat darurat. Setengah jam yang lalu Youngmoon meneleponnya dan memberitahu keadaan Kwangmin. Dia terus berlari dan beberapa kali hampir menabrak orang-orang yang di rumah sakit itu. Saat di depan ruang gawat darurat, Youngmin melihat Youngmoon duduk dengan lesu. Wajah Youngmoon terlihat pucat, dan masih mengenakan pakaian seragam sekolah.
“Youngmiiiin...” Teriak Youngmoon pada Youngmin.
“Youngmoon. bagaimana keadaan Kwangmin?.” Tanya Youngmin sambil menyeka keringatnya dan napasnya terengah-engah karena berlari.
Youngmoon menggeleng dengan lesu.
“Dokter belum memberitahukan keadaannya, sekarang Kwangmin masih diperiksa. Youngmin, maafkan aku. Gara-gara ingin menyelamatkanku akhirnya Kwangmin jadi seperti ini.” Youngmoon mulai menangis dan berlutut di depan Youngmin.
Youngmin lalu menyuruh Youngmoon berdiri dan memegang bahu Youngmoon.
“Youngmoon, ini kecelakaan. Mungkin ini sudah takdir Kwangmin. Kita doakan saja tidak ada hal-hal yang buruk terjadi pada Kwangmin.” Kata Youngmin sambil menatap mata Youngmoon yang sayu.
“Ka..Kaau. Tidak marah?” Tanya Youngmoon sambil terisak-isak menahan tangisnya.
Youngmin langsung memeluk Youngmoon dan membelai rambut panjang Youngmoon agar Youngmoon lebih nyaman dan tidak shock akan kejadian tadi.
“Tidak. Aku tidak marah.” Kata Youngmin melepas pelukannya dan tersenyum lembut sambil menyodorkan sebuah sapu tangan.
Youngmoon pun membalas senyumannya dan langsung menyeka air matanya dengan sapu tangan yang diberikan Youngmin.
“Youngmoon, sebaiknya kau harus pulang. Orang tuamu pasti mencarimu.” Kata Youngmin.
“Tidak. Tidak bisa. Aku harus disini menemani Kwangmin.” Kata Youngmoon sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Aku saja yang menemani Kwangmin . Kau harus pulang Youngmoon. Kau harus istirahat dan mengganti pakaianmu. Apa kau tidak merasa gatal seharian memakai seragam sekolah? Lagian kau juga terlihat pucat dan lelah. Istirahatlah. Aku akan mengantarmu.” Jelas Youngmin.
“Ya. Aku akan pulang. Tidak usah diantar. Aku bisa pulang sendiri.” Kata Youngmoon sambil memperbaiki letak kacamatanya.
“Kau harus ku antar. Kau masih shock dengan kejadian tadi. Kondisimu juga lemah. Aku takut kau akan pingsan di jalan.”
Youngmoon pun mengangguk. Youngmin langsung mengambil tas Youngmoon dan membawanya. Youngmin mengantar Youngmoon dengan motor ninjanya dan meninggalkan rumah sakit.

******
Pagi harinya.
Youngmoon sudah datang ke sekolah. Wajahnya masih tampak lesu dan kurang bersemangat. Tubuhnya terlihat lemas. Dia duduk di bangkunya. Dilihatnya kebelakang namun tak ada dua namja kembar itu seperti biasa. Hari ini Youngmin juga tidak sekolah karena menemani Kwangmin di rumah sakit.  Sesekali Hyerin bertanya namun Youngmoon hanya mengangguk dan menggeleng untuk memberikan respon.
“Youngmoon... Aku dengar Kwangmin kecelakaan akibat kau ya?” Kata Eunji dari belakang.
Youngmoon hanya melihat ke arah Eunji dengan tatapan kosong.
“Kau memang pembawa bencana.” Kata salah seorang teman Eunji yang tak lain adalah anggota gengnya.
Mata Youngmoon mulai berkaca-kaca  dan menitikkan air mata.
“Youngmoon, sudah. Kau Tak usah memperdulikan mereka.” Kata Hyerin sambil memegang bahu Youngmoon. Namun mata Youngmoon terus meleleh dan menitikkan air mata.
“Sudah kubilang. Kau tidak usah mendekati mereka berdua. Lihat, seperti ini kan yang terjadi.” Kata Eunji sambil memainkan ujung rambutnya dan tersenyum licik.
Youngmoon tak bisa menahan tangisnya. Matanya terus menitikkan air mata. Youngmoon langsung keluar kelas dan berlari ke toilet dan diikuti oleh Hyerin. Eunji dan gengnya hanya tertawa senang melihat Youngmoon seperti itu.

******

Pelajaran sekolah pun usai Youngmoon berlari keluar. Dia berlari dengan sekencang-kencangnya dan menuju restoran yang menjual bubur. Dia membeli bubur untuk Kwangmin. Setelah itu dia keluar dengan membawa beberapa porsi  bubur untuk dimakan oleh Youngmin juga. Dan keluar hendak menuju rumah sakit. Lalu Youngmoon mengirimkan sms pada Youngmin.

-----------------------
To : Youngmin
-----------------------
Youngmin..!! Apakah Kwangmin sudah sadar??~
------------------------

Send..~
Setelah beberapa saat Youngmin membalas sms nya.

------------------------
From : Youngmin
------------------------

Masih belum sadar..
Aku masih menunggunya hingga dia sadar.
Kau tenang saja, Kata dokter kondisi Kwangmin tidak parah.
-------------------------
Youngmoon menghela napas lega karena kondisi Kwangmin tidak parah. Tetapi dia masih tetap kawatir karena Kwangmin masih belum sadar.

******

Di Rumah sakit.
“Aku datang...” Teriak Youngmoon.
Youngmin tersenyum ke arahnya. Wajahnya tampak lelah karena tidak tidur semalaman.
“Astaga! Youngmin. Kau harus isitirahat kau tampak lelah. Biar aku saja yang menjaga Kwangmin. Aku sudah mengabari Ibuku jadi aku bisa berlama-lama disini. Ohya, aku membawakan bubur. Makanlah!” Kata Youngmoon sambil menyodorkan bubur.
Youngmin pun memakan bubur itu dengan lahap. Setelah itu dia berbaring istirahat di sofa kamar itu. Youngmoon duduk di sebelah ranjang Kwangmin. Tangannya memegang tangan Kwangmin dengan erat dan Youngmoon berdoa supaya Kwangmin cepat sadar.
“Kwangmin, cepatlah sadar. Kami menghawatirkanmu.!” Ucap Youngmoon pelan sambil menaruh tangan Kwangmin di pipinya. Tiba-tiba tangan Kwangmin bergerak dan mengelus-elus pipi Youngmoon. Youngmoon langsung terkejut. Dia melihat Kwangmin sudah mulai bembuka matanya.
“Kwangmin-ah. Kau sudah sadar? Syukurlah!” seru Youngmoon semangat.
“A..aaku dimana?” tanya Kwangmin.
“Kau ada di rumah sakit. Kau terluka saat meyelamatkanku tadi malam.” Kata Youngmoon sambil tersenyum lembut.
“Oh..ya! aku ingat. Aduh!” ringis Kwangmin sambil memegang kepalanya yang di perban.
“Kwangmin. Kau tak apa-apa?”
“Ya. Tidak apa-apa!”
“Kau pasti lapar. Biar aku suapin bubur ya?” kata Youngmoon sambil mengambil semangkuk bubur dan meyodorkan sesendok bubur ke arah Kwangmin. Kwangmin pun mengangguk. Youngmoon menyuapi Kwangmin dengan buburnya. Youngmoon sangat senang karena Kwangmin sudah sadar.
Setiap hari Youngmoon menjenguk Kwangmin setiap pulang sekolah. Youngmin pun sudah mulai sekolah seperti biasa. Sifat Kwangmin tak lagi cuek dan pendiam lagi karena dia sudah melupakan kejadian masa lalunya itu. Dia akhirnya melupakan mantan kekasihnya dan memulai hidup seperti semula, bersama sahabat-sahabatnya dan saudaranya. Kini hari-harinya ditemani oleh Youngmoon dan Hyungnya. Kini Kwangmin sudah sembuh dengan total, dokter mengijinkannya pulang setelah seminggu di rawat di rumah sakit.

*******

Di sekolah.
Youngmoon masuk ke kelas dengan Hyerin dengan senyum yang ceria
“Annyeong...” Teriak Kwangmin pada Youngmoon dan Hyerin.
“Annyeong...” sahut keduanya.
Merekapun mengobrol dan bercanda, tampak di sudut ruangan Eunji marah karena Youngmoon makin akrab dengan Youngmin dan Kwangmin.
“Youngmoon, bisa kita keluar sebentar?” kata Hyerin memotong pembicaraan Youngmin.
“Ne! Kajja.” Seru Youngmoon dengan wajah heran. Hyerin pun langsung menarik Youngmoon keluar kelas.
“Youngmoon, bolehkan nanti aku pulang bersamamu dan Oppamu?” tanya Hyerin sambil memainkan ujung rambutnya dan tersenyum genit.
“Boleh.. ahh.. aku tau. Pasti kau mulai mendekati Oppa ku kan?” kata Youngmoon sambil melirik dengan evil smile.
“Ahahahh... ternyata kau tau rupanya. Ohya, selama seminggu ini aku mengikuti basket dengan Oppamu dan sering ngobrol dengannya. Dia sangat baik dan ramah.”
Tiba-tiba Youngmin dan Kwangmin datang.
“Heiii... yeoja-yeoja. Kalian sedang apa?” tanya Youngmin.
“Kau tidak boleh tau. Ini hanya rahasia perempuan.” Celetuk Hyerin.
“Hahahaa..” Youngmin tertawa terbahak-bahak.
“Kenapa kau?” tanya Hyerin dengan tatapan aneh pada Youngmin.
“Tidak usah dirasiakan lagi. Kami berdua sudah tau.” Jawab Youngmin menahan tawanya.
“Aiiiisshh..” Hyerin memukul bahu Youngmin.
“Aduuhh.. Appo..!” rengek Youngmin kesakitan.
 Youngmoon dan Kwangmin hanya senyum-senyum geli melihat tingkah mereka.
Pelajaran sudah selesai. Bel tanda pulangpun berbunyi. Youngmoon, Hyerin dan Sunwoo menyusuri jalanan. Hyerin tampak berbincang-bincang dengan Sunwoo dengan asyik. Sedangkan Youngmoon hanya berjalan di belakang mereka berdua.

********

Malam hari di rumah Youngmoon.
Youngmoon dan Sunwoo asyik bercanda di ruang tivi. Tiba-tiba Eomma dan Appa datang.
“Youngmoon. ada yang ingin kami bicarakan padamu.” Kata Eomma sambil duduk di sofa.
“Ya Eomma. Ada apa?” tanya Youngmoon heran.
“Lusa kau akan operasi lasik mata. Eomma kawatir padamu, kau pasti tidak nyaman menggunakan kacamata. Sekalian kau melepas kawat gigimu. Eottoke?”
“Wuaah.. jincayo?” Seru Youngmoon semangat.
“Ya!” jawab Eomma.

********
3 hari kemudian.
Youngmoon telah merubah penampilannya. Dia tak lagi memakai kacamata dan kawat giginya. Yang semula seperti itik buruk rupa namun sekarang dia berubah menjadi angsa yang cantik. Saat di sekolah ratusan pasang mata melihat ke arah Youngmoon, mereka berbisik-bisik dan membicarakan penampilan Youngmoon. Mereka menyangka kalau Youngmoon adalah murid baru di sekolah tersebut. Youngmoon pun masuk ke kelas dan menaruh tasnya di laci. Youngmin, Kwangmin dan Hyerin menghentikan aktivitas mereka yang semulanya mengobrol menjadi diam melihat sesosok yeoja yang cantik. Hyerin hanya melongo dan heran melihat yeoja itu.
“Maaf, kau murid baru ya? Bangku ini sudah ada yang menempati. Mungkin kau bisa mencari bangku yang kosong.” Kata Hyerin.
“Tidak, aku tidak murid baru.” Jawab Youngmoon pendek.
“Kau becanda ya? Aku tidak pernah melihatmu di kelas ini.” Kata Kwangmin.
“Kau ini siapa?” tanya Youngmin heran.
Youngmoon langsung manunjukkan tag namanya yang ada di kemeja seragamnya.
“Astaga!! Apa aku mimpi? Kau Youngmoon? Cha Youngmoon?” seru Hyerin. Dan Youngmoon pun mengangguk.
“Wah.. kau beda sekali. Kau tampak cantik.” Celetuk Kwangmin.
Namun Youngmin mendorong bahu Kwangmin hingga Kwangmin tersentak kaget. Youngmin dan Hyerin menatap Kwangmin dengan tatapan genit. Youngmoon hanya menunduk malu karena dipuji seperti itu.
“Gomawo Kwangmin-ah.” Kata Youngmoon malu-malu. Dan wajahnya sudah hampir seperti tomat rebus.

*******

Youngmoon duduk di bangku taman, dia sedang menunggu seseorang yang tak di kenalnya. Orang itu tadi pagi telah menaruh sepucuk surat di lokernya. Orang itu mengajak bertemu di taman tersebut. Setelah sejam menunggu orang itu tak datang juga. Youngmoon berniat untuk pulang. Tetapi tiba-tiba seorang namja mencegatnya dari belakang.
“Kau mau kemana?” kata namja itu.
“kk..ka..kau. kau Lee Jeongmin bukan? Kakaknya Hyerin?” tanya Youngmoon tergagap.
“Ya! Aku yang mengirimkanmu surat itu.” Kata Jeongmin.
“Lalu. Apa maksudmu mengajakku kesini?” tanya Youngmoon heran.
“Ada yang ingin kubicarakan padamu.” Kata Jeongmin sambil menatap mata Youngmoon dalam-dalam.
“Wae?”
“Sebenarnya aku ingin mengatakan sejak dulu.” Jeongmin maju beberapa langkah dan mendekati tubuh Youngmoon.
“Mengatakan apa?”
“Aku mencintaimu Youngmoon. maukah kau menjadi yeojachingu ku?” Jeongmin pun memegang tangan Youngmoon dan menciumnya. Youngmoon langsung kaget.
“aa..aa..aku.” katanya tergagap.
“Wae? Kau belum bisa menerimaku?” tanya Jeongmin.
Namun Youngmoon masih saja diam tertunduk dia masih belum percaya kalau ini adalah nyata. Baru kali ini ada seseorang yang menyatakan cinta untuknya.
“Baiklah aku bisa terima. Mungkinkau masih kaget dengan pernyataanku ini. Aku beri kau waktu beberapa hari untuk memikirkan jawabannya. Sabtu sore kau harus datang ke cafe R&B. Kau harus datang dan menjawabnya. Oke?” katanya tersenyum.
Youngmoon hanya diam dan membisu. Namja itu langsung pergi dari hadapannya.
“apa yang terjadi? Kenapa bisa begini? Aku tidak menyukainya. Aku menyukai Kwangmin.” Batinnya. “Hah?? Kwangmin? Astaga! Kenapa kata-kata itu tiba-tiba terlontar di bibirku? Apa yang ada di pikiranku sekarang? Apa aku menyukai Kwangmin?” Dia langsung duduk di bangku taman dengan wajah yang bingung. Sesekali dia mencubit pipinya.

*******

Sabtu sore di cafe R&B.
Youngmoon datang stengah jam dari yang dijanjikan oleh Jeongmin. Dia duduk di meja nomor 3. Saat itu Jeongmin belum datang juga.

“ Astaga. Apa aku harus menunggunya sampai berjam-jam lagi.” Youngmoon melirik ke arah jam tangannya.
“Annyeong Haseyo..!! maaf aku terlambat. Wah kau sangat cantik hari ini Youngmoon. Apa kau sudah lama menungguku?” Jeongmin yang datang langsung duduk di meja tempat Youngmoon duduk.
“Annyeong Haseyo. Ah Gomawo. Oppa juga sangat rapi hari ini.” Ucap Youngmoon yang membuat Jeongmin malu.
“Youngmoon. Bagaimana dengan jawabanmu itu?”
“Tunggu dulu. Sejak kapan Oppa mulai menyukaiku?” Youngmoon mulai menyipitkan matanya.
“Hmmm... Sejak pertama kali aku bertemu denganmu di rumah.” Jawab Jeongmin.
“Lalu?”
“Ya. Mulai saat itu aku sering memperhatikanmu. Sekarang kau sering bersama anak kembar itu. Aku takut kalau kalian saling mencintai satu sama lain. Dan yang paling aku takutkan jika kalian sudah jadian. Maka aku segera menyatakan cintaku.” Jelas Jeongmin panjang lebar.
“Ohh~” Youngmoon hanya ber-oh pendek. Dia memikirkan kalau yang di bilang oleh Jeongmin hampir semua benar. Dia menyukai Kwangmin. “Astaga apa yang harus aku lakukan sekarang?” batinnya dalam hati. Youngmoon tak tau harus apa. Jeongmin membuatnya tambah bingung.
“Jadi. Apakah kau mau menerimaku?” tanya Jeongmin sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Youngmoon.
Youngmoon semakin bingung. Tangannya gemetaran saat Jeongmin mulai mempertanyakan hal itu.
“Youngmoon. Gwaenchanayo?” Jeongmin melambaikan tangannya di depan wajah Youngmoon.
“Gwaenchana.” Jawabnya singkat.
“Lalu bangaimana dengannya jawabannya?”
“Ne.” Ucapan itu tiba-tiba terlontar dari mulut Youngmoon. “Aiigoo. Aku salah ngomong. Kenapa aku mengucapkan kata itu?” batinnya.
“Jinca? Berarti kau menerimaku?” Kata Jeongmin riang.
“Hahh..!!”
“Berarti hari ini kita pacaran. Bagaimana kalau hari ini kita kencan. Eottoke?” Kata Jeongmin.
::AUTHOR POV end::


::YOUNGMOON POV::
Astaga, apa yang aku lakukan? Terpaksa aku mengikuti kehendak Jeongmin. Dia mengajakku ke beberapa tempat. Beberapa kali aku menepuk dahiku karena tololnya aku. Tetapi aku tidak menunjukkannya di depan Jeongmin. Takutnya dia malah menganggapku orang aneh. Sesaat di sebuah taman kami bertemu dengan Kwangmin. Aku sangat terkejut, kurasa dia juga terkejut. Kulihat ekspresinya berubah seketika.
“Tidak kusangka. Aku bertemu kalian disini.” Ucap Kwangmin ramah.
“Hai Kwangmin. Aku juga tidak menyangkanya.” Balas Jeongmin.
“Kalian sedang apa?” tanya Kwangmin.
“Hmm.. Kami sedang berkencan. Ini adalah hari pertama kami jadian. Hehe” Jawab Jeongmin.
“Oh.. ya sudah.. sampai bertemu lagi?” Kwangmin pun pergi dan melambaikan tangannya ke arah kami.
Aku hanya dian dan tertunduk, rasanya saat itu aku mau lari dari hadapan mereka. Ya ampun kenapa harus bertemu Kwangmin di saat seperti ini? Apalagi Jeongmin memberitahu kalau kami sudah pacaran.
********

Di rumah.
Aku terduduk di ranjang kamarku dan memikirkan kejadian tadi. Aneh rasanya kenapa Kwangmin merubah ekspresinya seketika. Beberapa kali Jeongmin meng smsku untuk menanyakan kabarku. Kurasa semua Inboxku dipenuhi oleh semua sms nya. Tapi yang aku sayangkan hari ini Kwangmin tidak ada mengirimku sms. Padahal aku menunggu sms darinya. Tiba-tiba ponselku berdering. Dan ternyata itu dari sms Kwangmin. Omona.

---------------------------------
From : Kwangmin
---------------------------------

Annyeong Youngmoon^^
Selamat ya Kau sudah pacaran dengan Jeongmin.
longlast ya? J
*Ppyong*
--------------------------------
Ya ampun, kenapa kau bilang seperti itu padaku Kwangmin? Tahukah kau, aku sama sekali tidak menyukainya aku menyukaimu. Membaca sms dari Kwangmin membuatku badmood. Akupun membalasnya.

-------------------------------
To : Kwangmin
-------------------------------

Annyeong~
gomawo Kwangmin-ah.^^
*Ppyong*
-------------------------------
SEND~
Aku pun menunggu balasan sms dari Kwangmin. Sudah 5 menit aku menunggu tetapi tidak ada balasan namun setelah 15 menit ponselku berdering. Akupun meraih poselku yang berada di dekat bantal. Ah. Ternyata ini adalah sms Hyerin. Akupun langsung membukanya.

-------------------------------
From : Lee Hye Rin
-------------------------------
Annyeong Youngmoon-ah~
Tidak kusangka kau sudah pacaran dengan Oppa Jeongmin.
Okei, mulai sekarang aku akan memanggimu kakak ipar. Eottoke?
:)
------------------------------

Omona. Bunuh aku sekarang. Sepertinya aku mulai tertekan dengan keadaan seperti ini. Semua orang membahas hubunganku dengan Jeongmin. Eerrrgh..!!

------------------------------
To: Lee Hye Rin
------------------------------
Annyeong~
Kau ini ada” saja. Jangan panggil aku seperti itu.
>.
------------------------------
SEND~

-------------------------------
From : Lee Hye Rin
-------------------------------
Wae?
-------------------------------
Astaga.. anak ini keterlaluan. Aku langsung membalasnya.

-------------------------------
To: Lee Hye Rin
-------------------------------

NO COMENT.. >.
aku mau tidur. Annyeonghi jumuseyo.
-------------------------------

SEND~
Errrghhh... aku mulai tertekan saat ini. Pasti besok di sekolah mereka langsung membicarakan hal ini. Bagaimana ini? Apakah aku harus memutuskan hubunganku dengan Jeongmin? Tapi aku kasihan padanya. Hubungan kami saja baru sebentar. Lebih baik aku tidur..

TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar