Sabtu, 27 Agustus 2011

Wait I'm in Heaven


Main cast :
~Han Young Moon
~Jo Kwangmin

Genre :
~Romance

Length:
~Oneshoot


::YOUNGMOON POV::

Di taman inilah aku duduk. Mencari hal-hal bisa aku nikmati. Dan menghabiskan sisa-sisa waktuku yang tak lama lagi. Sedikit-sedikit aku merasakan sakit di beberapa bagian tubuhku. Pohon yang rimbun, udara yang sejuk, rerumputan yang terbentang hijau, dan beberapa angsa yang sedang berenang di danau. Aku hanya bisa melihat itu. Tiba-tiba suara gesekan biola mengagetkanku. Suara itu sangat merdu. Akupun duduk sambil memejamkan mataku dan menghayati lagu yang dimainkan orang itu. Tetapi saat aku mulai sangat menghayati gesekan biola yang indah itu tiba-tiba gesekan biola itu berhenti. Aku segera bangkit dari bangku taman ini. Akupun mengambil tasku dan berjalan dengan gontai dengan tenagaku yang masih tersisa untuk mencari dimana asal suara gesekan biola yang merdu itu berasal. Sambil melangkah dengan lesu akhirnya aku menemukan seseorang namja yang masih berpakaian seragam sekolah yang duduk di balik pohon sambil menaruh biola dan bow ke dalam casenya. Kurasa namja ini telah menghentikan permainan biolanya. Aku terus memperhatikannya, dia namja yang tampan, dan mempesona, dengan rambut yang agak panjang, dan tubuhnya jangkung. Aku terus mengintipnya dari balik pohon agar tidak diketahui olehnya. Sedikit-sedikit aku mundur beberapa langkah. Namun saat aku mundur tiba-tiba kakiku menyenggol akar pohon yang besar dan aku pun terjatuh.

“Aaaw.. sakittt..!!” teriakku sambil memegang kaki kurusku ini. Tiba-tiba namja yang kuperhatikan tadi datang dengan cepat ke arah suaraku berasal.

“Kau kenapa? Gwaenchanayo?” katanya sambil memegang kakiku.

“Tadi aku tak sengaja menyenggol akar pohon itu.” Kataku sambil meringis.

Namja itu mencoba mengurut kakiku. Sontak aku langsung menjerit kesakitan.

“Sepertinya kakimu terkilir. Ayo ikut aku.” Ucapnya sambil menggendongku ke bangku taman yang aku duduki tadi. Tiba-tiba jantungku berdegup sangan cepat. Astaga! Ada apa denganku? Aku terus menatap wajah namja ini. 

“Sekarang luruskan kakimu aku akan coba mengurut kakimu lagi.” Katanya sambil tersenyum lembut ke arahku. Senyumannya sungguh membuatku terpesona. Aku tidak berkomentar dan hanya mengikuti perintahnya. Dia lalu mengurut kakiku dengan perlahan. Pandanganku tetap pada wajah tampannya.

“Go.ggo.gomawo..” ucapku terbata-bata.

“Cheonma Han Young Moon.” Balasnya sambil tersenyum. Apa? Bagaimana dia bisa mengetahui namaku.  Dari tadi kami tidak berkenalan sama sekali.

“Kau tau namaku dari mana?” tanyaku.

“Itu ada di tag nama yang ada di seragam sekolah yang kau pakai itu.” Jawabnya sambil menunjuk ke arah tag namaku lalu meneruskan kegiatannya.

 Sama sekali tak terpikir di benakku. Akupun langsung melihat tag nama yang ada di seragam sekolahnya. Ya.. nama dari namja ini adalah Jo Kwangmin. Dia beda sekolah denganku. 

“Oh.. sepertinya kau baru hari ini mengunjungi tempat ini. Benar Jo Kwangmin?” tanyaku dengan raut wajah yang lesu.

“Ya, benar. Darimana kau tau?” Ekspresi Kwangmin berubah menjadi ekspresi orang yang keheranan.

“Tentu saja aku tau. Setiap hari saat pulang sekolah aku selalu mengunjungi taman ini untuk menenangkan pikiranku.” Aku tersenyum padanya. 

“Oh.. apa kau besok mengunjungi tempat ini juga?” tanyanya.

“Ya. Kwangmin. Sepertinya kakiku sudah tidak sakit lagi. Gomawo.. aku sudah sangat merepotkanmu.” ucapku sambil tersenyum padanya. Lalu dia melepaskan tangannya dari kakiku. 

“Cheonma..” balasnya sambil tersenyum dengan manisnya ke arahku. “Kau janji akan kesini lagi?”
“Ya, aku janji.”jawabku.

Tapi entah kenapa setiap aku melihat senyumannya itu jantungku seakan berhenti. Oh. Apakah ini yang dinamakan falling in love at the first sight? Tiba-tiba jantungku terasa sakit. Aku terus memegang dadaku. Tentu saja aku berusaja menyembunyikannya dari namja ini. Aku takut merepotkannya lagi. Kulihat di jam tangan yang menggantung di pergelangan kecilku ini sudah menunjukan pukul 5 sore. Tak terasa aku berada di taman ini sudah lama.

“Kwangmin-ah. Ini sudah sore sudah saatnya aku pulang.” Ucapku dengan lesu.

“Ne.. sepertinya wajahmu pucat dan kau terlihat lemah. Boleh aku mengantarmu?” katanya
.
“Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri.” Jawabku sambil berusaha berdiri.

Namun tiba-tiba tubuhku menjadi lemas. Dan pandanganku tak karuan. Aku mencoba berdiri dengan semampuku.

::YOUNGMOON POV END::


::KWANGMIN POV::

“Kwangmin-ah. Ini sudah sore sudah saatnya aku pulang.” Kata yeoja ini dengan sangat lesu. Aku melihat wajahnya sudah sangat pucat dan matanya sangat sayu.

“Ne.. sepertinya wajahmu pucat dan kau terlihat lemah. Boleh aku mengantarmu?” tanyaku. Aku takut sesuatu hal akan terjadi padanyanya.

“Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri.” Katanya. Dia mencoba berdiri.

Kulihat dia berdiri dengan lunglai. Dan mulai berjalan dengan langkah yang sangat gontai. Tiba-tiba dia terjatuh. Untunglah aku segera menopang tubuhnya. Bagaimana ini? Aku ingin mengantarnya tetapi aku tak tau alamat rumahnya. Namun beberapa saat kemudian sebuah ponsel berbunyi. Suara itu berasal dari dalam tas yeoja ini. Aku segera mengambilnya. Dan ternyata yang menelpon yeoja ini adalah ibunya. Segera aku menceritakan kondisi dari yeoja ini dan meminta alamatnya. Setelah menutup telepon aku membawa yeoja ini masuk ke dalam mobilku dan mengantarnya pulang.

::KWANGMIN POV END::

*************

::AUTHOR POV::

Youngmoon mulai membuka matanya. Dia melihat setiap sudut ruangan kamarnya. Dia memegang kepalanya dan mengingat sedikit kejadian tadi sore.

“hahh.. pasti aku pingsan lagi” gerutunya kesal.

Youngmoon beranjak dari ranjangnya dan menuju ke meja riasnya dan bercemin. Dia duduk dengan lesu dan bercermin. Dilihatnya bayangan dirinya yang tak berdaya itu. Tubuhnya semakin lemas dan kurus dan wajahnya semakin pucat. Diraihnya sebuah sisir dari ujung meja rias. Youngmoon pun membuka wignya dan menyisirkan ke rambutnya yang masih tersisa. Tiba-tiba Eomma datang dan membawa susu dan beberapa obat.

“Chagiya, wah.. ternyata kau sudah sadar. Eomma membawa susu dan obat untukmu. Ayo diminum.” Kata Eomma.

“Tidak perlu Eomma, aku lelah harus minum obat-obat itu terus. Toh. Umurku juga tidak lama lagi. Obat itu tidak bisa membuat hidupku seperti dulu lagi. Obat itu hanya pereda rasa sakitku saja. Penyakit ini terus menggerogoti tubuhku, tak mempan untuk obat apapun” Kata Youngmoon sambil menitikkan air mata.

“Kau tidak boleh bicara seperti itu Chagiya. Penyakit leukimia mu pasti akan sembuh. Yakinlah. Kau harus semangat melawan penyakitmu itu. Eomma yakin kau pasti kuat. ” Eomma mulai meneteskan air matanya dan memeluk Youngmoon.

**************

Youngmoon sudah bersiap-siap ke sekolah. Namun Tiba-tiba dia pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Alhasil Youngmoon saat itu tidak ke sekolah dan tidak mengunjungi taman dimana saat dia bertemu dengan Kwangmin. Siangnya saat pulang sekolah Kwangmin mengunjungi taman itu dan mulai menggesek biolanya. Dia duduk di bangku taman. Pikirannya hanya tertuju pada Youngmoon. Dia terus menunggu Youngmoon di taman itu. 

::AUTHOR POV END::


::KWANGMIN POV::

Aku datang lagi ke tempat ini. Aku harap Youngmoon juga datang menemuiku. Dia janji akan datang lagi. Sambil menunggunya aku mencoba menggesekkan biola dan memainkan sebuah lagu. Ntah perasaan apa ini. Dari kejadian kemarin aku terus memikirkannya. Apa aku mulai menyukainya? Sudah beberapa jam aku duduk menunggunya. Tetapi dia juga tidak datang. Sebenarnya kemana dia?
Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 5. Ini sudah sore. Saatnya aku harus pulang. Namun aku takut saat aku pulang nanti Youngmoon akan datang menemuiku. Ah.. mungkin aku harus menunggunya sebentar lagi. Sambil menunggunya aku memainkan biolaku lagi. Tak terasa hari sudah hampir gelap. Aku yakin pasti Youngmoon tidak datang. Aku pun segera pulang.

Keesokan harinya aku datang ke taman itu lagi. Aku menunggunya sampai malam, tetapi dia tak juga datang. Pikiranku semakin kacau. Ada apa dengannya? Apa dia sakit? Apa dia punya penyakit yang sangat parah? Saat pertama bertemu dengannya aku melihat wajahnya yang pucat, tubuhnya yang lesu, di tambah lagi dia pingsan. Apa dugaanku ini benar?

Akupun tak menyerah untuk menunggunya lagi, ini sudah ketiga kalinya aku menunggunya. Aku harap dia akan datang menemuiku. Kubulatkan tekadku untuk menyatakan cintaku padanya hari ini. Aku masih memegang sebuah kalung untuk aku kenakan padanya nanti. Kalung ini berinisial nama kami berdua K&Y, Kwangmin dan Youngmoon. Aku harap dia akan mau menerima cintaku.

“Kwangmin-ah” seseorang telah memanggilku dari belakang. 

Dengan segera aku menoleh dimana suara itu berasal. Wajahku langsung berbinar melihat seseorang yang datang itu. Ternyata yang datang adalah Youngmoon. Tapi kali ini Youngmoon datang dengan kursi roda. Aku sedikit kaget malihat kedatangannya dengan kursi roda.

“Kwangmin-ah.. mianhe..! aku tidak menepati janjiku.” Katanya sambil mencoba menjalankan kursi rodanya dengan susah payah. 

Aku segera meraih kursi roda itu dan mendorongnya sampai ke bangku taman. Setelah itu aku memindahkan duduknya agar kami bisa duduk bersama di bangku. Aku terus menatapnya, raut wajahnya semakin lesu dan terlihat pucat, matanya semakin sayu, dan gerakannya semakin lemas.

“Darimana saja kau? Kau tau? Aku terus menunggumu disini.” Kataku.

“Mianhe, Kwangmin-ah. Beberapa hari yang lalu penyakitku kambuh dan aku harus dilarikan ke rumah sakit dan dirawat beberapa hari. Sebenarnya juga aku belum boleh pulang. Tapi aku bersikeras untuk pulang.” Katanya sambil membenarkan letak syalnya.

“Kau sakit?” tanyaku sambil menatap wajahnya.

“Ya, aku mengidap penyakit leukimia. Tapi tenang saja. Aku pasti sembuh kok. Aku ini orang yang kuat loh.” Katanya sambil mencoba tersenyum namun matanya menunjukkan kalau dia tidak ingin tersenyum saat dia ingin mengatakan hal ini padaku. Aku tahu dia pasti berbohong. Aku kaget saat dia bilang mengidap leukimia. Astaga. Ya tuhan cobaan apa yang kau berikan pada yeoja yang sangat aku cintai ini?

“Jinca?? Kau harus kuat Youngmoon. Semangat!” sorakku untuk menyemangatinya.

“Ne.. Kwangmin-ah.. Uhh.. cuacanya dingin sekali..” ucapnya sambil menggosokkan telapak tangannya dan menempelkan ke pipinya. Akupun segera membantunya, kupegang tangannya dan menggosokkannya agar dia tetap hangat. Segera aku melepaskan jaketku dan memakaikannya ke tubuh mungilnya itu.

“Tidak perlu Kwangmin-ah..”

“Sudahlah.. ini supaya kau tetap hangat.” Ucapku sambil tersenyum padanya. Dia balik tersenyum padaku dengan lembut. “Youngmoon-ah..” ucapku lembut padanya.

“Ne.. wae Kwangmin-ah..?” balasnya dengan tatapan yang berbinar-binar.

“Apakah kau mau jadi yeojachinguku?” tanyaku sambil memegang kedua tangan mungilnya.
Dia hanya tertunduk dan terdiam.

“Wae Youngmoon-ah? Kau tidak mencintaiku?”

“Aniyo. Sebenarnya aku juga mencintaimu. Tapi aku takut kalau aku menjadi yeojachingumu aku akan selalu merepotkanmu dengan penyakitku ini.” Katanya dengan lirih. Tatapannya semakin sayu.

“Itu tidak benar Youngmoon-ah. Aku bisa terima semua kekuranganmu. Aku sangat tulus mencintaimu. Dan aku akan terus melindungimu dan menjagamu.” Ucapku sambil menatap matanya lekat-lekat.

“Baiklah kalau itu maumu. Sebenarnya aku juga mencintaimu saat pandangan pertama.”

“Jinca? Gomawo Youngmoon-ah..” Aku segera mencium kedua tangannya. Dia hanya tersenyum tersipu malu.

Segera aku mengambil kalung yang akan kukenakan ke yeojachinguku ini dan memakaikannya. Kulihat dia sangat sangat senang dan tersenyum bahagia. Dengan segera dia memelukku dengan erat. Kubalas pelukannya dengan hangat.

“Saranghe..” ucapku sambil mengecup keningnya.

“Nado saranghe..” balasnya sambil tersenyum. Bisa kulihat wajahnya memerah saat itu.

Ku lekatkan pandanganku padanya. Dia pun menatapku lekat-lekat. Akupun mendekati wajah cantiknya itu dan tubuh mungilnya. Semakin dekat aku mendekat, semakin lekat pandangannya padaku. Lalu dia memejamkan matanya. Kurasa ini saat yang tepat untuk aku menciumnya. Dengan lembut aku mengecup bibir mungilnya. Dia pun membalas kecupanku itu. Tak lama dia melepaskan bibirnya dari bibirku. Kulihat bibirnya mengeluarkan sedikit darah. 

“Youngmoon-ah.. bibirmu..!!” Aku segera mengangkat wajahnya yang tertunduk dan menghapus darah itu dari bibir mungilnya.

“Ah.. kau juga..” dengan segera dia mengusap bibirku dengan lembut. “Mianhe, Kwangmin-ah. Aku sering mengeluarkan darah dari mulutku jika penyakitku ini mulai kambuh..”

“Gwaenchana Youngmoon-ah..!” kataku sambil mengecup pipinya.

Kukeluarkan biolaku dari casenya. Dengan perlahan aku menggesekkan bow dan senarnya. Ku mainkan sebuah lagu untuknya. Kurasa Youngmoon menikmati gesekan biolaku. Dia menyandarkan kepalanya di bahuku kiriku dengan nyaman.

“Gomawo Kwangmin-ah..!!” ucapnya pelan.

“Cheomaneyo Youngmoon-ah. Saranghe” balasku sambil terus menggesekkan biolaku.

Tanpa terasa lagu yang kubawakan sudah selesai. Youngmoon tetap terlelap dibahuku. Dengan lembut, akupun membangunkannya.

“Youngmoon-ah, ireona..!!”kataku dengan lembut. Namun tidak ada respon darinya. Kucoba membangunkannya lagi. Tetapi tidak ada respon juga. Aku semakin kawatir terhadapnya. Kulihat hidungnya mengeluarkan darah. Astaga! Dia pingsan dan mimisan. Aku segera membawanya ke rumah sakit terdekat dan mencoba menghubungi keluarganya.

*************

Hari ini adalah hari upacara pemakaman Youngmoon. Aku tak percaya ini bisa terjadi padanya. Beberapa kali aku menitikkan air mataku. Tak bisa aku menahan kesedihan ini. Kulihat semua orang sudah pergi meninggalkan makam Youngmoon. Aku masih memegang sepucuk surat titipan Youngmoon yang diberikan oleh Ibunya beberapa saat yang lalu. Dengan perlahan aku membuka surat itu.

“Annyeong Kwangmin-ah. Pasti kau membaca surat ini saat aku sudah tiada. Mianhe Kwangmin-ah, aku meninggalkan duluan. Aku harap kau tidak menangis saat aku tak ada. Aku mohon jangan menangis.Karena kalau kau menangis aku juga akan ikut menangis. Aku akan menunggumu disini. Yakinlah. Aku tidak akan melupakanmu. Tenang saja disini aku tidak merasakan sakit lagi. Kau tidak perlu menghawatirkanku. Aku tetap menunggumu disini Kwangmin-ah, aku tidak akan selingkuh disini. Hehee. Jangan lupa. Jika kau sudah ada disini kau harus mengajariku bermain biola. Aku kembalikan kalung indah ini padamu, bukannya aku tak mau. Tetapi ini untuk kau simpan dan kau jaga. Jika suatu saat nanti kau bisa melihat kalung ini dan mengingatku. Saranghe~”

Akupun membuka isi amplop itu, ternyata Youngmoon mengembalikan kalung itu.
“Tenang saja Youngmoon-ah. Aku tidak akan menangis. Aku tidak akan melupakanmu. Jaga dirimu baik-baik disana. Tunggulah aku. Suatu saat kita akan bertemu disurga.”

END~


my 2nd FF

Annyeong Yerobeun~
Nah.. sebelum gue mau ngepost FF gue yang kedua, mari kita bercuap-cuap sebentar. Gue baru nyelesain FF gue nih. Judulnya WAIT I'M IN HEAVEN. Castingnya itu bias gue JO KWANGMIN sama yeoja yang namanya HAN YOUNG MOON. HAN YOUNG MOON itu siapa ya?? hayoo!! tebakk!! ahh.. HAN YOUNG MOON itu nama korea gue. Gue pake aja, tu FF kan FF gue terserah gue dong mau kasih nama siapa. Mpok nori kek, luna maya kek, tukul, sule, ahhh apalahh.. Oke.. kembali ke laptop. FF ini genrenya sad ending. Penasaran? baca aja deh ya.
Ohya, alhamdulillah banyak yang kasih respon positif dari readers *sujud syukur*. Ini FF sih sebenernya FF ketiga yang gue bikin tapi selesainya yang kedua. FF gue yang pertama malah gak kelar-kelar. Padahal udah sebulan. Hehee .Sekarang gue lagi bikin FF yang genrenya fantasy. Tapi entar deh ya? soalnya belum kelar.
Nah.. di FF ini gue gue taruh foto Kwangmin sama foto Namjoo. Sebenernya rada envy sih. hiks..hiks.. tapi mau gimana lagi? masa sama foto gue? kan banting banget perbedaannya gehhlaa~

Jumat, 19 Agustus 2011

SEOUL OF PERFORMING ART SCHOOL (SOPA)

Annyeong haseyo. Postingan gue kali tentang SOPA aka SEOUL OF PERFORMING ART SCHOOL. Sekolah ini adalah sekolah yang paling gue pengenin. Yep. gue pengen banget sekolah disini. Kapan ya? huhuhu. Alasannya gue pengen sekolah disini tuh karena sekolah bagus, bermutu, elit, banyak idol korea yang sekolah disini, dan yang paling pentingnya lagi bias gue banyak yang sekolah disini. So, gue bisa liat idol korea tiap hari dong. ya gak? hahh..?? kapan? sekarang gue uda kelas X. Kalo misalnya gue sekolah disitu apa gue tetep kelas X atau turun ke kelas IX? bodo ah. pokoknya gue pengen banget sekolah disitu.


Nah~ ini gedungnya kalo diambil dari helikopter #sotoy. Busyeeett..!! gede amat ya?


Yang ini outdoornya.

Yang ini sekolahnya.. *yaiyalah kan udah dibilang tadi*

Ini jembatannya. Hah? jembatan? berarti ada sungainya juga dong. Woow daebak? #plakk. Ya nggak dong. Bisa ancur kalo sekolah dibangun di tengah-tengah sungai. Tapi keren ya sekolah bisa kayak begini.

Ini apa? coba tebak? hah pintu ajaib? #ngaco. Ini adalah lift. So, semua siswa gak perlu lagi susah-susah buat naik pake tangga.

Yang ini ruangan belajarnya. Omona! Tapi kok ditutupin ya? gak bisa nyontek deh.
Ruangan ini ruangan guru.
Yang ini kantin. Omaigoott.. betah deh gue kalo kantinnya begini. hahaa

Yup.. gak salah lagi. Yang ini adalah sport room. Ruangan olahraga.
Kalo ini dance practice room. Di SOPA juga di ajarin ngedance dong pastinya. Jadi, ruangan ini sering di pake buat latihan ngedance. Woow..!!
Ini teathernya. Di SOPA juga sering ngadain pertunjukan. Gak salah lagi dong Teather ini sering dipake buat acara-acara penting, pentas seni, konser, dan lain-lain.

Tau nggak ini ruangan apa? Ini kamar mandinya looh... Omona.. Astaga.. Omaiigaatt.. bersih buanget.


masih mau lanjut??
okey.. ini dia uniformnya.
Yepp.. ini seragamnya.
Ini jasnya..!! uwoo..!! kebayang gimana gue kerennya make jas ini. keke..~

Yang ini rompi buat anak cewe~
Uniform ini dipake buat anak cowo.
Kalo ini lencananya. Keren ya??
Nah yang ini sport uniform aka seragam olahraganya. Weww..!! O.O
Ini Sport uniform kalo dilihat dari belakang. Logo SOPA nya lucu ya? kereen..

Kalo yang ini nih. celana olahraganya.

Yupp.. Sekolah SOPA itu sekolah impian semua orang orang loh. Gak semua orang bisa sekolah disini. Beruntung banget deh yang bisa sekolah disini. Rata-rata yang sekolah disini dari rich family. Nah gue? hiks..hiks..hiks.. Makanya ini impossible banget kalo gue bisa sekolah disini trus dapet pedikat siswa pinter.

Okey, segini aja ya info yang bisa gue kasih ke chingudeul? Mianhe cuma dikit banget. Soalnya info yang gue dapet juga minim banget. Gue cari-cari info tentang SOPA susaaah banget.


Anyyeong chingudeul~
*Ppyong*

Kamis, 18 Agustus 2011

Show My hair

Akhirnya blog gue bisa kebuka juga. Padahal kemaren susah banget mau buka blog. Bingung sama sama judul postingan gue kali ini? hahaa.. Yepp.. postingan gue kali ini tentang rambut. Tau kan rambut itu apaan? yang gak tau kelaut aja sonoh. Rambut adalah mahkota. ya Mahkota. #plakk. Apaan sih? kok rada gaje gini tulisan gue. Hadeeh.. Okelah, gue mau nunjukin rambut SUNSILK gue. #esseeh Kata orang-orang sih rambut gue bagus *kibas rambut ala syahrini*. Hohoo.. serius gue belum pernah nge rebonding atau keritingin rambut gue. Ini asli ciptaan yang maha kuasa. *yaelah bahasanya*





Omaiigaatt...!! stop.. Udahan ye? X)

Rabu, 10 Agustus 2011

Impossible Wish

Yepp.. menurut gue ini harapan paling gaje, paling konyol, paling gak masuk akal, dan PALING GAK MUNGKIN. Kenapa? hmm.. karena ini mustahil bisa terjadi. Kalo terjadi ini bakal keajaiban banget buat gue. Gue rela makan nasi goreng 5 piring *?* kalo ini bener kejadian. Tapi gue berharap aja, berharap gak bayar kok. ya kan? ya kan?

1) Bisa lancar bahasa korea.
2) Bisa tinggal dan menetap di Korea.
3) Sekolah di SEOUL OF PERFORMING ART SCHOOL.
4) Punya temen-temen yang baik disana.
5) Orang pertama yang di rekrut sama label STARSHIP ENTERTAINMENT buat dijadiin anggota girlband. *punya bakat apa gue?*
6) Di girlband itu, gue jadi maknaenya.
7) Satu dorm sama member BOYFRIEND.
8) Latihan di tempat yang sama, sama member BOYFRIEND.
9) Bisa akrab sama semua member BOYFRIEND.
10) Satu sekolah sama Jo twins dan Min Woo.
11) Cinlok sama Kwang Min.

Hahahaa..!! its impossible for me. But, I will pray to make it happen. *ceile bahasanya*

Selasa, 02 Agustus 2011

HAPPY FASTING ^_^

Annyeong.. gue bikin FF nih. ni FF uda di Publish di salah satu WP nya BOYFRIEND INDONESIA *bangga* sebelumnya mian ya? FF gue ancur banget. hehee.. Tau gak? gue bikin FF ini dalem waktu 1 malem looh.. *bangga, jalan ala mis universe gagal*
oke lah.. cekidott..


Main cast :
~ donghyun
~ hyunseong
~ jeongmin
~ youngmin
~ kwangmin
~minwoo


Genre :
~ friendship
~ humor


          Malam itu adalah malam pertama di bulan Ramadhan. Keributan terjadi di Dormnya BOYFRIEND. Donghyun sedang menyuruh Hyunseong untuk menyuruh member lainnya ikut sholat berjamaah di masjid.
“ Hyunseong!” teriak Donghyun dari balik pintu kamar mandi

“Ne! Waeyo?” kata Hyunseong yang berada di dapur

“Coba kau suruh keempat bocah itu untuk sholat tarawih di mesjid ya? Hyung mau ambil wudhu dulu nih”

“Mwo!”

“Wae?"

“Jadi, kita mau sholat ke mesjid nih? Gak mau ah. Aku mau di rumah aja , hyung. Kan ekke mau nonton Putri Yang di Tukar” jawab Hyunseong sambil melipat tangannya di dada.

PLAAAKK...!! tiba-tiba sebuah jitakan dahsyat mendarat di jidat nonongnya Hyunseong.

“Hyung... Appo..!!” rengeknya sambil mengelus-elus jidat nonongnya itu.

“Apa? Ha? Kau mau menolak suruhan Hyungmu? Bagaimana pun aku ini tetap Hyung mu”

“Weslah.. LOE GUE END” celetuk Hyunseong.

Donghyun langsung melotot ke Hyunseong dengan tatapan mautnya seperti orang yang ingin membunuh orang *?*. Hyunseong yang langsung ketakutan dan berkata “Hehehe.. bacanda kalee Hyung. Peace” Hyunseong pun mengangkat kedua jari tangan kanannya dan membentuk huruf V.

“Ya sudah, Suruh mereka pergi sholat Tarawih. Ppali!”

“Oke Hyung” Hyunseong berjalan dengan lemas ke arah ruang tivi.

“Youngmiiiiiin...!!! kemana kau sembunyikan boneka pikachuku?” teriak Kwangmin sambil membongkar semua isi tasnya yang penuh dengan mainan.

“Meneketehe..!! bukannya kau sering main boneka barbie?” celetuk Youngmin

“Heii.. kalian berempat. Cepat siap-siap. Kita mau sholat Terawih di mesjid nih”  teriak Hyunseong yang berada di ruang tivi.
“Youngmin. Cepat katakan. Apa kau mau aku jitak?” kata kwangmin kepada Youngmin.

 Sepertinya semua tidak mempedulikan perkataan Hyunseong. Kwangmin sibuk dengan bonekanya, Youngmin sibuk maen ular tangga dengan Minwoo, sedangkan Jeongmin sibuk dengan kegiatan rutinnya yang tak lain dan tak bukan adalah bercermin. Karena Hyunseong merasa dikacangin. Dia pun berteriak lagi.

“Woyy... astaghfirullah. kuping kalian katarak ya? *?* Dari tadi aku jerit-jerit kenapa diem aja?”

Tak ada respon dari keempatnya.

Hyunseong pun mengambil sebuah gagang sapu dan memukulnya di meja kayu. PRAAAANNNG. *eh, salah. Itu kan bunyi piring pecah ya?* BRUAAKKKK... mendengar suara itu keempatnya pun terkejut bukan kepalang.

“Hyung ngapain sih? Lebbay deh ah..!!” celetuk Jeongmin sambil bercermin dan memainkan rambutnya yang gak sebegitu  panjang.

“Hahh.. aku capek!”

“Capek? Capek ngapain rupanya? Emang tadi Hyung abis maraton?” tanya Minwoo dengan tampang tak bersalah sambil mengocok dadunya.

“Ah.. sudahlah. Biar Donghyun Hyung saja yang mengurus ini” kata Hyunseong dengan lemas dan langsung beranjak ke dapur.
“Kenapa sih?” tanya Youngmin pada Kwangmin.

“Mboh! Ora weroh!” balas Kwangmin yang masih sibuk mencari bonekanya.

“Hyung... aku capek.. mereka nggak mau aku suruh tuh” jelas Hyunseong pada Hyungnya

“Capek apanya? Emang kamu tadi abis maraton?” celetuk Donghyun.

“Hyung ini sama aja deh kayak mereka, au ah.. gelap..!!” Hyunseong pergi dari dapur dan langsung menuju kamar.

“Gelap apanya? Lampu masih idup begini dibilang gelap. Dasar pabo!” kata Donghyun dengan pelan sambil garuk-garuk pantat *?*
Donghyun pun mengerti dan langsung ke ruang tivi untuk menyuruh saeng-saengnya.

“Semuuaaaaanyyyaaaaa.... siiiaaaaap.....!! grak!!” teriak Donghyun yang memecahkan keheningan.

Keempat bocah itu kaget bukan main dan langsung ngibrit membuat barisan.

“Kalian ini ya, nyokap kalian ngidam apa seeh? Jadi anak badung amat. Tadi Hyunseong nyuruh apa sama kalian?” tanya Donghyun.

“Hmm.. kalo gak salah sih kami di suruh sholat terawih Hyung” jawab Jeongmin dan disusuli anggukan dari Kwangmin dan Youngmin.

“Nah. Terus kenapa kalian gak ikutin suruhannya?” tanya Donghyun.

Mereka pun terdiam dam menunduk.

“Kalian tau? Hyunseong sekarang lagi nangis di kamar?” jelas Donghyun

“Mwo!” teriak keempatnnya serentak seperti pasukan 45.

“Iya. Ayo kalian minta maaf sana!” perintah Donghyun.

Tapi semuanya tetap diam.

“Loh! Kok malah diem? Minta maaf sana!”

“Tapi Hyung, Hyung belum nyuruh kami bubaran barisan.” Jelas Minwoo.

“Eh, iya lupa.” Kata donghyun sambil garuk-garuk pantat *?* “Bubar barisaaaaaaaan.... grak!” teriak Donghyun, dan semua saengnya menuruti perkataannya itu.

“Hyung jangan ngambek dong.. ntar ilang loh cantiknya!” celetuk kwangmin.

“Iya hyung jangan ngambek lagi ya? Kami minta maaf” balas Youngmin.

“Kalo masuk kamar orang bilang assalamualaikum dulu” jelas Hyunseong singkat, padat, dan jelas.

“Yauda deh, di ulang nih Hyung” Kata Jeongmin

“Hmmm..!!” Hyunseong hanya bergumam dan sok jual mahal

“Assalamualaikuuuumm.... atok..oohh.. atookk..!!” teriak keempatnya serentak.

“Waalaikum salam” balasnya singkat. Lalu Hyunseong tersentak dan langsung menyadari kalau ucapan saeng-saengnya ada yang salah. “Eh, salah la.. bukan itu!”

“Jadi?” Tanya Jeongmin yang masih bercermin.

“Gak usah pake atok juga kaleee..!! emang gue atok loe!” bentak Hyunseong.

“hehee..Mian Hyung. Kan Cuma becanda” kata Minwoo.

“Yaudahdeh gue maapin, yaudah sonnoh. Siap-siap buat berangkat” jawab Hyunseong.

“Arraseo!”

Merekapun keluar kamar dan segera bersiap-siap. Tetapi terjadi keributan lagi diantara member BOYFRIEND ini.

“Peciku manaaa??” teriak Minwoo.

“Mukenaku mana??” teriak Jeongmin.

“Heh.. emang lu perempuan?” celetuk Kwangmin.

“Ya gak lah.. gila loe! Cowo gentle begini dibilang cewe. Orang eke *?* cowo kok” jelas Jeongmin.

******

Merekapun pergi ke Mesjid bersama-sama layaknya keluarga sakinah mawaddah warohmah *?* tanpa ada keributan sama sekali. Suara adzan pun berkumandang untuk memanggil para umat muslim shalat. Dan imam pun mengucapkan iqomah tanda shalat akan dimulai.

“Hyung minggir dikit dong..!! sempit nih.!” Kata Kwangmin pada kembarannya yang tak salah lagi adalah Youngmin.

“Bukan loe aja yang sempit, gue juga nih” celetuk Youngmin.

“Hehhh.. diam..! luruskan sab nya!” kata seorang imam yang berdiri di depannya.

Shalat pun dimulai. Namun saat rakaat kedua, tiba-tiba Kwangmin mencium bau busuk.

“Bau apa ini? Hyung, kau kentut ya?” bisik Kwangmin pada Youngmin.

“Mwo? Kentut? Loe aja kale gue nggak. Udah ah, lanjutin aja sholatnya” balas Youngmin.

“Heii.. bukannya sholat! Malah asik ngobrol! Shalat kalian udah batal tau!” celetuk Donghyun dan langsung melanjutkan shalatnya lagi.

“Hyung sendiri kenapa ngomong?” Jeongmin yang sedang asyik shalat tiba-tiba ikut nyeletuk.

“Eh, iya juga ya? Tuh kan.. gara-gara dua bocah ini kita jadi ikut-ikutan batal nih. Dasar” ucap Donghyun. Kwangmin dan Youngmin hanya menahan tawa mereka. Sedangkan  Minwoo dan Hyunseong tetap kushuk sholatnya.

******

Waktu menjelang sahur

udin yang pertama, namanya Awaludin
udin yang suka di kamar, namanya Kamarudin
udin yang hidup di jalanan, namanya Jalaludin
udin penggembala, namanya Sapiudin
moooooo…
Udin Udin, namamu norak tapi terkenal
Udin Udin, walaupun norak banyak yang sukahahahaha..

Minwoo pun segera terbangun dari mimpi indahnya. “yahh.. padahal gue lagi enak-enakan beduaan sama Luna Maya di kolam pancing, mimpinya nanggung ah.” Batinnya. Minwoo pun segera mematikan alarmnya dan membangunkan member lainnya.

“Hyung, bangun Hyung uda subuh! Waktunya buka puasa eh, sahur maksudnya” teriak Minwoo sambil mengguncang-guncangkan tubuh Donghyun. Donghyun pun terbangun.

“hahhh..!! aku dimana?” ucap Donghyun.

“Taman Lawang..! sudahlah Hyung, ireona! Takutnya udah imsak nih..!!

Donghyun yang masih merem melek pun bangun dan jalan ke dapur dengan langkah yang gontai.

“Kwangmin, Youngmin, Jeongmin Hyung, Hyunsaeng Hyung, ireona..!! kajja”. Teriaknya lagi pada keempat member itu.

“Appa siih?? Ganggu aje loe. Padahal dikit lagi gue udah mau di cium sama mpok nori nih.. nanggung tau?” kata Kwangmin sambil memeluk boneka pikachunya dan memonyongkan bibirnya ke wajah boneka tersebut.
******

Di meja makan.

“Hyung.. mana makanannya” teriak Jeongmin sambil memukul-mukul sendokya ke piring.

“Ya.. sabar..” balas Donghyun.

“Eomma… Ppali..!! teriak Kwangmin dan Yongmin disertai tawa oleh Hyunseong dan Minwoo.

“Siape Eomma loe? Hah?” bentak Donghyun yang ada di dapur.

“Hyung dong!” celetuk Youngmin.

“ooo… tidak bisa” balas Donghyun tak mau kalah.

“Nah.. ini dia makanannya..!! Semur jengkol ala Donghyun Queen.. hmm..!! delicious..!!” Ucap Donghyun sambil mencium aroma semur jengkol yang dipegangnnya.

“Horeee..!! Hyung daebak..!! tau yang kita suka” Seru Hyunseong

“Siapa dulu. Gue geto loh..” ucap Donghyun bangga.

“Ohya, jangan lupa baca niatnya!” kata Minwoo.

“Tumben loe pinter? Biasanya dablek?” celetuk Jeongmin.

“Loe tuh yang dablek..!! week..” balas Minwoo tak mau kalah dan menjulurkan lidahnya kea arah Jeongmin
Mereka pun makan sahur dengan lahap.

******
“Hyung udah sore nih, ngabuburit sambil cari makananan buat buka puasa yuk?” ajak Hyunseong pada Donghyun.

“Ayoo..!! Kwangmin, Youngmin, Jeongmin, Minwoo kalian mau ikut?” Tanya Donghyun seperti sedang mengabsen murid.

“Enggak ah.. ekke mau nonton gossip dulu” jawab Jeongmin sambil bercermin dan memainkan rambutnya.

“Aku dan Kwangmin nggak ikut juga deh Hyung” jawab Youngmin

“Wae?” Tanya Donghyun Heran.

“Mau nonton Upin-Ipin” jawab kedua anak kembar itu dengan singkat.

“ooh..!!” balas Donghyun. “kalau kau Minwoo?”

“Aku ikut deh”

******

“Hyung.. kau beli apa?” Tanya Minwoo pada Hyunseong.

“Es Teler” jawab Hyunseong.

“Kalau Hyung?” Tanya Minwoo pada Donghyun.

“Kolak pissang”

“Kalau kau?” Tanya Hyunseong dan Donghyun serentak pada Minwoo.

“Kue serabi”

“okee. Semua udah lengkap! Kita pulang yukk..!!” seru Donghyun.

“Yuukk..mareee..!!” balas Minwoo.
******

“Dug..Dug..Dug..” suara bedug di mesjid sudah terdengar semua member melahap semua makanan yang ada di meja.

Allahumma lakasumtu wabika amantu waala rizkika aftortu birahmatika ya~ arhama rohimin
Semua member membaca doa niat berbuka puasa.

“Kenyaaaanng..~” ucap Minwoo.

“Alhamdulillah..!! celetuk Jeongmin pada Minwoo.

“Ehehe.. iya..iya..!!”

“Alhamdulillah.. puasa kita penuh ya? Nanti kita sholat Tarawih lagi ya?” kata Kwangmin.

“Iya, tapi kali ini tanpa disuruh. Hehee..” balas Youngmin.

“Kami janji gak nakal lagi Hyung! Kami sayang Hyung!” teriak semua member pada Donghyun dan Hyunseong. Mereka pun berpelukan seperti teletabies…

TAMAT DEH...!!
Dan gak lupa gue dan semua member BOYFRIEND mengucapkan “SELAMAT PUASA” *bow sampe nyungsep*
*ppyong*