Rabu, 23 November 2011

[FF] Love Is True ~ Chaptered-5 (ENDING)

Author :
RIZKA ANIZA


Cast ::
~Cha Young Moon
~Jo Kwangmin
~Jo Youngmin
~Cha Sunwoo aka BARO of B1A4
~Cha Siwoon aka appanya Youngmoon &Sunwoo
~Han Hyesang aka eommanya Youngmoon & Sunwoo
~Lee Jeongmin
~Lee Hyerin
~Eunji~Minyoung (pemeran baru)


Lenght :
~Chaptered

Genre ::
~Romance
~Friendship
~School life


^^Happy Reading^^
Aku segera menuruni anak tangga dan menuju ke dapur. Kulihat Ahjumma sedang memasak sesuatu. Kulihat Kwangmin juga membantunya. Tanpa ragu aku segera menghampiri mereka.
“Wah.. sedang masak apa nih? Harum sekali ahjumma.” Kataku sambil mencium bau masakan yang ada di dalam panci.
“Ahjumma sedang masak kimchi nih. Coba dirasain!” Ahjumma menyuruhku untuk mencicipi masakannya. Wah, ternyata enak.
“Wuaah.. enak sekali.. Ahjumma.”
“jinca?”
“Ne..”
Kulihat Kwangmin sedang duduk di meja makan. Dia hanya tersenyum-senyum melihat keakrabanku dengan ibunya.

~Chaptered-5 (ENDING)~

*******
Yeah, aku duduk di kursi penonton di lapangan basket bersama sahabatku Hyerin. Belakangan ini Hawkers yang tak lain da tak bukan adalah tim basket andalan sekolah kami SOPA (read: seoul of performing art school) minggu depan akan mengadakan pertandingan dengan sekolah Daegu music school. Diantaranya pemain tersebut Sunwoo Oppa yang sebagai Kaptennya, Lee Jeongmin oppanya Hyerin, Kwangmin yang tak lain dan tak bukan adalah namjachinguku, Youngmin kembaran dari namjachinguku, dan kelima anggota lainnya. Mereka sibuk mempersiapkan matang-matang permainan mereka saat ini. Belakangan ini Kwangmin jarang menghabiskan waktunya bersamaku. Awalnya dia sangat menyesali akan hal ini dan memutuskan untuk tidak ikut dalam pertandingan. Tapi aku menolak dan menyuruhnya agar tetap ikut dalam pertandingan. Bagaimanapun aku tetap mendukung segala kegiatannya demi kebaikan, walaupun itu mengurangi waktuku bersamanya.
Duk..dukk..dukk... terdengar suara bola yang di dribble oleh Sunwoo Oppa. Tubuhnya gesit dalam permainan bola basket. Sesekali dia menoleh ke arah tempat aku dan Hyerin duduk. Dan opps. Sunwoo oppa melakukan wink dan menunjukkan aksinya itu ke arah Hyerin. Dengan spontan Hyerin histeris terkagum-kagum melihat Oppaku.
“Kyaaaaa~” teriak Hyerin histeris tepat di telingaku. Hyerin hampir berhasil membuat gendang telingaku pecah karena suara nyaringnya itu.
“Omona! Sudah Hyerin...” Aku segera menutup telingaku dengan kedua tanganku.
“Wuaaaahhh.... Sunwoo Oppaaaaa~” teriaknya lagi. Namun kali ini teriakannya lebih dahsyat dari yang sebelumnya.
Hyerin tak mempedulikan kata-kataku, dia tetap asyik meneriaki Oppaku. Perlahan segera menjauh darinya, takutnya dia akan terus-terusan berteriak nyaring seperti itu lagi.
“Youngmoon, lihat Sunwoo Oppa. Oh em ge..!!” katanya, tangannya meraba-raba tempat yang kududuki tadi namun pandangannya tak lepas dari Sunwoo Oppa. Kulihat dia sudah menyadari kalau aku sudah tidak berada di sampingnya lagi. Dia mencari-mencari sosokku dan berhasil menemukanku yang duduk di bangku atas.
“Ha?? Apa? Kau tau tidak? Kau hampir membunuhku dengan suara nyaringmu itu.” Kataku sambil memakan snack yang ada di tanganku.

“Uh.. Jeongmal mianhe Youngmoon, aku tidak bisa menahan diriku. Oppamu sungguh mempesona. Hehee” jawab Hyerin sambil cengengesan.
“Hmmm... kau ini..!!” kataku.
“Haii Youngmoon... Haii Hyerin..!!” sapa dua orang yeoja ke arah kami dengan ramah. Dan tak kusangka dua yeoja itu adalah Eunji dan Minyoung. Ya, Minyoung adalah teman satu geng Eunji. Tapi apa tujuan mereka kemari? Apa mereka akan merusuhi kami?
“Kau?? Mau apa kau kemari??” tanyaku dengan suara lantang.
“Ahh... tunggu Youngmoon. Kali ini aku datang tidak untuk merusuhi kalian.” Jawabnya. Aku langsung kaget dengan jawabannya itu. Mungkinkah Seorang Eunji yang terkenal sadis akan merubah sikapnya menjadi lembut seperti ini? Tanda tanya besar sudah menyala-nyala di otakku.
“Maksudmu?” tanyaku dengan penuh selidik.
“Ya~ niatku kesini ingin minta maaf padamu. Aku sudah banyak melakukan kesalahan padamu. Jeongmal mianhe..!!” Eunji berlutut di kakiku dan Hyerin.
“Ah.. sudahlah. Ayo berdiri.” Ucapku.
“Youngmoon.. Hyerin.. aku juga minta maaf. Selama ini aku juga salah padamu dan Hyerin. Aku dan Eunji sudah sadar atas kelakuan kami selama ini. Yeah, walaupun hanya kami berdua yang baru menyadari sikap kami selama ini. Tapi aku dan Eunji akan berusaha untuk membujuk teman kami yang lain untuk meminta maaf pada kalian.” Jelas Minyoung. Gadis cantik itu menundukkan wajahnya dan memegang tanganku dan Hyerin.
“Ne~ aku akan memaafkan kalian. Dan kau Hyerin apa kau mau memaafkan mereka? Aku harap kau juga mau memaafkan mereka.” Kataku pada Hyerin yang masih bingung akan kejadian ini.
“Ya.. aku akan memaafkan mereka asal mereka janji untuk berhenti menggencet murid-murid lemah di sekolah ini.” Kata Hyerin dengan ekspresi yang masih ragu untuk memaafkan.
“Oh.. Syukurlah.”ucap Eunji dan Minyoung serempak. Tampak di pandanganku wajah Eunji dan Minyoung tak sedih lagi.
“Kalau boleh tau. Apa yang membuat kalian menyesali perbuatan kalian?” tanya Hyerin.
Eunji menjelaskan semua yang terjadi. Ternyata mereka hampir di keluarkan oleh pihak sekolah karena sudah banyak murid-murid lemah yang digencet oleh mereka. Mungkin hal itu sudah biasa. Tetapi kali ini beda lagi, seorang murid bernama Song Ji Ah kehilangan nyawanya karena bunuh diri, dia frustasi dan merasa tertekan oleh kelakuan Eunji dan gengnya yang menjadikannya bulan-bulanan mereka. Dia merasa bunuh diri adalah jalan terbaik baginya agar terlepas dari siksaan Eunji dan gengnya. Setelah mendengar hal itu aku dan Hyerin kaget bukan main, karena pihak sekolah tidak pernah menceritakan hal ini pada siapapun.
“Oh~ begitu. Baguslah kalau kalian sekarang menyesali perbuatan kalian.”ucapku.
“Jadi, apakah benar kalian akan memaafkan kami dan bisa menjadi teman baik kami?” ucap Minyoung. Yeoja cantik itu mengeluarkan aegyeonya yang membuat semua orang gemas melihatnya.
“Ya, kita bisa mulai dari sekarang. Aku harap kalian tidak pernah berbuat jahat lagi.” Kali ini Hyerin yang menjawab, wajahnya tak menunjukkan ekspresi ragu lagi. Syukurlah Hyerin sudah bisa menerima mereka. Kami berempatpun berpelukan.
“Heii.. yeoja.. yeoja..!! kalian sedang apa? Bukannya melihat aksi kami tapi malah berpelukan.” Teriak Jeongmin. Tiba-tiba Jeongmin melambaikan tangannya dan tersenyum lembut ke arah Eunji. Eunjipun membalas lambaian tangan Jeongmin dengan malu-malu.
Kami segera duduk di bangku penonton sambil memakan snack. Dengan serunya kami melihat aksi namja-namja tampan itu dengan permainan hebatnya. Sesekali Eunji meneriaki nama Jeongmin dan Minyoung meneriaki nama Youngmin. Aneh pikirku, bukannya Eunji dulu pernah bilang kalau Youngmin hanya miliknya dan tak boleh siapapun mendekati Youngmin? Tapi kenapa kali ini Eunji tidak memperhatikan Youngmin tetapi malah memperhatikan setiap gerak-gerik Jeongmin? Atau jangan-jangan.
“Eunji boleh aku menanyakan sesuatu padamu?” bisikku pada Eunji.
“Ya. Kau mau bertanya apa Youngmoon?” tanyanya disertai senyuman manisnya.
“Maaf, kalau ini menyangkut privasimu. Uhmm.. apakah kau menyukai Lee Jeongmin oppa?” tanyaku sedikit ragu. Awalnya dia sedikit ragu dan malu-malu untuk menjawab. Tetapi akhirnya dia mau menjawab pertanyaanku.
“Hmm.. kurasa tebakanmu itu benar.” Ucapnya. Bisa kulihat wajahnya bersemu merah saat mengatakan hal itu.  Yeah. Sekarang Eunji menyukai Jeongmin.
Nah, sekarang aku melihat Minyoung yang sesekali meneriaki Youngmin. Tak salah lagi pasti dia menyukai Youngmin. Sebenarnya aku ingin bertanya langsung padanya, ah.. tetapi aku segan untuk menanyakannya. Sudahlah, lagian itu urusan mereka.
Sekarang perhatianku hanya tertuju pada namjachinguku. Dia tampak berbeda dengan baju basketnya. Sesekali mata kami bertemu, tetapi dia tetap fokus dengan permainannya. Dan.. Oops.. Kwangmin melakukan lay up dan berhasil mencetak angka. Aku bersorak-sorak ria dan melompat karena senangnya. Dan ketiga yeoja yang duduk di sampingku hanya bertepuk tangan. Wajar saja, jika yang berhasil mencetak angka adalah namja yang disukainya maka mereka akan memberikan respon yang sama seperti halnya aku tadi.
Waktu latihan sudah habis, sekarang saatnya tim basket sekolah kami istirahat. Aku, Hyerin, Minyoung, dan Eunji segera turun dari kursi penonton dan menghampiri keempat namja itu (read: Sunwoo, Jeongmin, Youngmin, dan Kwangmin). Mereka terlihat kelelahan dan basah. Baju mereka dibasahi dengan keringat mereka. Hyerin, Minyoung dan Eunji menghampiri namja yang mereka sukai. Sedangkan aku tak salah lagi langsung menghampiri namjachinguku dengan membawa dua buah handuk kecil dan sebotol minuman.
“Ahh~ chagiya, kau terlihat lelah.” Kataku.
“Ya. Ayo seka keringatku ini. Kau kan yeojachinguku.” Katanya sambil menaruh tanganku yang memegang handuk ke dahinya. Dengan lembut aku menyeseka keringat yang membasahi dahi dan lehernya. Rambutnya juga basah. Dia terlihat lebih sexy kalau seperti ini. Hahaha. Hyerin, Minyoung, dan Eunji menatap aku dan Kwangmin miris. Jelas saja mereka tidak bisa melakukan seperti apa yang aku lakukan terhadap Kwangmin. Sudah pasti mereka iri. Dengan insting jahilku aku memanas-manasi dan ketiga yeoja itu. Aku memperlihatkan kemesraanku dengan Kwangmin. Jelas saja Kwangmin tidak keberatan. Huhh.. dasar namja.
::YOUNGMOON POV END::

::AUTHOR POV::
Youngmoon terus memanas-manasi ketiga yeoja itu. Karena merasa kesal melihat aksi Youngmoon dan Kwangmin, Hyerin dengan nekatnya langsung menghampiri Sunwoo dan menyeka keringatnya. Terlihat kalau Sunwoo benar-benar tidak keberatan. Hal itu membuat Hyerin senang.
Dan tampak di sudut ruangan, Minyoung sedang berbincang-bincang dengan Youngmin. Mereka terlihat akrab.
Tak lain halnya dengan Eunji, dia terus melakukan trik agar bisa dekat dengan Jeongmin. Dia tahu dekat dengan Jeongmin itu susah, karena imejnya dimata Jeongmin sudah jelek.

********
Latihan selesai. Minyoung mengajak Youngmin bertemu di taman sekolah. Minyoung datang lebih dahulu dari Youngmin. Di tangannya terdapat sebuah kotak cantik berwarna biru dan berpita merah muda. Sesekali yeoja cantik itu mengatur nafasnya dan memegang dadanya agar lebih tenang. Hari ini dia akan menyatakan cintanya pada namja pujaan hatinya, Youngmin.
“Ohh.. haii Minyoung?? Mian aku telat. Tadi pelatih Kim memberikan sedikit pengarahan pada kami. Sekali lagi Jeongmal mianhe.” Ucap Youngmin sambil terengah-engah. Di gantungkannya handuk kecil di lehernya dan dia masih memakai seragam Hawkers.
“Uhmm.. Gwaenchana. Aku mengajakmu kesini hanya untuk memberimu ini.” Minyoung pun menyodorkan kotak cantik itu dengan jantung yang berdegup-degup.
“Ini?” kata Youngmin sambil meraih kotak itu dan menaikkan alisnya.
“Ya. Ayo dibuka! Aku harap kau menyukainya.” Kata Minyoung. Dadanya berdegup dengan cepat.
Youngmin langsung membuka kotak itu dengan perlahan, setelah dibukanya dia mengeluarkan sebuah boneka Winnie The Pooh dari kotak itu. Dilihatnya boneka itu memegang sebuah bentuk hati yang bertuliskan I Love U Youngmin. Youngmin semakin tak mengerti apa maksud yeoja ini.
“Maksud ini apa?”tanya Youngmin.
“Kau tak tahu? Ini bentuk pengakuan perasaanku terhadapmu.” Jawab Minyoung.
“Geurae?? Kau menyukaiku??”
“Lebih dari sekedar menyukai. Aku mencintaimu.” Jelas Minyoung. Kata-kata itu terlontar begitu saja tanpa difirkirkannya.
“Tapi..” belum selesai menjawab, Minyoung memotong pembicaraan Youngmin.
“Aku yakin kau pasti tidak mencintaiku. Hmm...!!”
Youngmin masih belum bisa mencerna fikirannya, dia masih bingung akan hal ini. Fikirannya bercampur aduk.
“Minyoung, begini saja. Jika tim kita kalah kau boleh menjadi yeojachinguku. Dan jika tim kita menang maka akan jadi sebaliknya.” Jelas Youngmin. Kata-kata itu terdengar begitu aneh di telinga Minyoung.
“Uhm.. baiklah!!”
“Yeah~ terimakasih atas hadiah ini. Bagaimana kau tau kalau aku menyukai Pooh?” tanya Youngmin.
“Jelas saja aku tahu. Aku selalu memperhatikanmu.” Ucap Minyoung yang membuat Youngmin kaget.
“Yeah.. mungkin aku harus kembali ke lapangan. Bye..” kata Youngmin sambil memegang handuk yang tergantung di lehernya dan melambaikan tangan ke arah Minyoung. Minyoung hanya menghela napas lega karena sudah menyatakan perasaannya.
“Nae Youngmin-ah..”

*******
Beberapa haripun berlalu. Besok adalah hari yang di tunggu-tunggu. Tak salah lagi, besok adalah hari pertandingan sekolah SOPA & sekolah DAEGU. Tim Hawkers dan Raging sudah mempersiapkan matang-matang permainan mereka. Semua anggota tim sibuk memikirkan pertandingan besok, tetapi tidak dengan Youngmin. Namja itu berdiri di balkon kamarnya sambil merasakan dinginnya angin yang menembus kulitnya. Fikirannya hanya tertuju pada Yeoja yang beberapa hari yang lalu menyatakan perasaannya. Tangan kanannya masih memegang boneka Pooh itu. Dilihatnya boneka Pooh itu sambil tersenyum. “Yeah.. sepertinya aku sudah menemukan jawabannya.”
*******

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Ruang olahraga SOPA bergemuruh saat babak pertama. Pertandingan Hawkers dan Raging mendekati saat-saat terakhir. Cheerleaders dari masing-masing tim memandu untuk bersorak dan memberikan semangat. Tetapi di lapangan, para pemain tidak memperhatikan suara apapun kecuali suara nepas mereka sendiri dan lenguhan disana sini saat mereka berhasil memblok tembakan lawan, melompat untuk melakukan rebounds dan berlari dengan cepat.
Di tengah kekacauan itu, kapten tim Hawkers yang tak lain adalah Cha Sunwoo menarik napas dalam-dalam dan menatap papan skor. Skornya adalah dua puluh enam untuk tim Hawkers dan tiga puluh empat untuk tim Raging. Bel pun berdering dengan tiba-tiba. Babak pertama telah berakhir.
Anggota Hawkers semakin luluh lantak.
Ruang ganti pun dipenuhi oleh anggota tim. Terlihat pada ekspresi mereka semua yang semakin cemas dan tertekan. Beberapa pemain duduk di kursi panjang dan menggelosor, mereka kelelahan. Semua mata melihat ke arah Kapten yang tak salah lagi adalah Cha Sunwoo, dia duduk di sebelah anggota timnya, Lee Jeongmin. Dan dua orang junior lainnya Youngmin dan Kwangmin.
Pelatih Kim melihat ke sekeliling ruangan. Dia tau apa yang dirasakan timnya saat ini. Dia percaya kalau mereka bisa mengejar ketertinggalan mereka di babak kedua. Sepuluh menit lagi babak kedua akan di mulai, semua anggota tim bersiap-siap memakai seragam Hawkers kembali.
Para anggota Hawkers tahu saat babak kedua akan dimulai. Jika, mereka ingin menang, mereka harus main habis-habisan. Dan tepat mereka menginjak lapangan, itulah yang mereka lakukan. Kwangmin berlari ke sekeliling lapangan, menggerakkan teman-temannya agar mengikuti permainan yang sudah mereka latih belakangan ini. Youngmin mengoper bola dan berlari mendekati keranjang, siap menerjang untuk mendapatkan dua angka.
Permainan semakin seru. Tim Hawkers berhasil menambah angka terus. Pelatih Kim tersenyum bangga pada anggota timnya. Di kursi penonton, Youngmoon, Hyerin, Minyoung, dan Eunji menonton aksi tim sekolah mereka dengan cemas. Detik-demi detik berlalu, tim Hawkers berhasil mengejar ketertinggalan mereka. Kwangmin melihat ke arah sekeliling ruangan lapangan, dia berharap bisa menemukan wajah yeojachingunya di antara lautan wajah penonton. Dan akhirnya dia berhasil menemukan wajah Youngmoon. Mata mereka saling bertemu. Youngmoon mengepalkan tangannya dan memberikan semangat. Bagi Kwangmin hal itu dapat menambah semangatnya, diapun kembali fokus pada pertandingan. Kwangmin melangkah ke garis depan dan dapat men shout dua tembakan dengan mudah. Semua penonton besorak dan meledak dalam kegembiraan.

Walaupun begitu, mereka harus menambah satu angka sebelum bel berdering. Beberapa menit lagi waktu pertandingan akan habis. Semua penonton yang semulanya gembira menjadi tegang dan cemas. Jeongmin melempar bola ke arah Youngmin, dan menembaknya kembali ke arah Sunwoo. Tiba-tiba Sunwoo dikelilingi pemain Raging, untungnya dia berhasil membebaskan diri dan mengoper bola ke arah Kwangmin. Kwangmin pun mengoper bola ke arah Jeongmin. Bukannya langsung men shout, Jeongmin mengoper ke arah Youngmin yang posisinya tak terjaga oleh tim Raging. Itu adalah kesempatan besar bagi Youngmin untuk mencetak satu angka. Dan Youngmin pun berhasil me lay up satu angka tepat saat bel berdering.
Dan tim Hawkers menang...!!!
Penonton berhamburan turun ke lapangan. Mereka sorak-sorak. Sang kapten tim basket, Sunwoo mengangkat tinggi-tinggi piala kebanggaan mereka dengan senang. Youngmoon, Hyerin, Minyoung, serta Eunji masih di duduk di kursi penonton dengan wajah yang gembira.

******
Kemenangan kali ini mereka rayakan di taman sekolah. Saat itu malam sangat indah, bintang-bintang bertaburan menghiasi langit yang gelap. Tak hanya murid-murid yang ikut merayakan pesta, tetapi orang tua murid juga ikut memeriahkan suasana. Tampak di kerumunan, Youngmoon dan Kwangmin sedang membuat barbekyu. Mereka terlihat mesra dan menjahili satu sama lain. Tetapi ketiga yeoja itu (read : Hyerin, Minyoung, dan Eunji) serta ketiga namja anggota Hawkers (read: Sunwoo, Youngmin, dan Jeongmin) tidak terlihat sama sekali di tengah-tengah acara pesta kemenangan. Masing-masing dari mereka berada di sudut-sudut tempat yang tak dapat diketahui oleh siapapun.
Minyoung duduk di ayunan dengan manis. Disebelahnya terdapat Youngmin yang sedang duduk di ayunan juga. Tangan Youngmin memegang boneka Pooh pemberian Minyoung. Suasana diam dan hening. Tak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan. Tiba-tiba Youngmin memulai percakapan dan memecahkan keheningan.
“Sungguh sulit di percaya, akhirnya kami menang. Ini berkat doa kalian. Aku sungguh terharu saat ini.” Ucap Youngmin. Pandangannya lurus kedepan.
“Bukan hanya doa, tetapi berkat usaha dan semangat kalian selama ini juga yang membuat kalian berhasil seperti ini. Ya, aku sangat gembira atas kemenangan tim sekolah kita. Tetapi disisi lain aku kecewa.” Gadis itu menunduk dan rambutnya mengahangi wajahnya sehingga Youngmin sulit untuk melihat wajahnya.
Youngmin segera bangkit dari duduknya di ayunan dan menaruh boneka itu di ayunan. Dia berdiri di depan Minyoung yang masih menunduk. Youngmin menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah yeoja cantik itu dengan lembut. Minyoung tersentak kaget dan langsung mengusap air matanya.
“Ya. Aku memang pernah membuat perjanjian seperti itu. Dan kau sudah tahu jawabannya.” Kata Youngmin.
“Ne, aku tahu. Tim kita sudah menang, dan itu artinya aku tidak menjadi yeojachingumu. Semua hanya harapan yang tak berguna. Harusnya dari awal aku sadar, kalau aku ini tidak pantas untuk jadi kekasihmu. Sebaiknya perasaanku terhadapmu akan kubuang jauh-jauh. Dan aku tak akan menampakkan wajahku lagi di depanmu. Anggap saja kita tidak saling kenal.” Kata Minyoung dan langsung berlari, namun Youngmin langsung menarik tangannya. Alhasil Minyoung tidak dapat berlari.
“Siapa bilang?” ucap Youngmin. Minyoung heran dengan perkataan namja yang ada di depannya.
“Maksudmu?”
Tiba-tiba Youngmin memegang kedua tangan Minyoung. Minyoung tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa menatap namja berambut pirang itu.

“Aku akan mencabut semua perkataanku. Maka, jadilah yeojachinguku. Aku mohon.” Ucap Youngmin sambil menaikkan kedua tangan Minyoung yang di pengangnya dan mencium tangan Minyoung dengan lembut. Perkataan itu semakin membuat Minyoung tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya terpaku melihat namja pujaan hatinya itu.. Angin semilir menambah keromantisan suasana. Rambut pirang Youngmin sesekali terbawa angin. Begitu juga dengan Minyoung, rambut panjangnya dibiarkannya tergerai dan terhembus angin. Mereka berdua saling bertatapan satu sama lain. Lalu Youngmin mendekatkan posisi tubuh dan wajahnya ke arah Minyoung. Minyoungpun memejamkan matanya dan.....
CHU~

*******
Di tempat lain Hyerin dan Sunwoo sedang duduk berdekatan sambil menikmati barbekyu buatan Youngmoon dan Kwangmin, mereka terlihat lebih mesra dari biasanya.
Dan di ujung, tampak Eunji dan Jeongmin sedang berdiri berbincang-bincang. Masing-masing dari mereka memegang balon berbentuk hati. Tidak  terlihat kesedihan diantara mereka.
Kwangmin dan Youngmoon duduk di bangku taman sekolah. Di tangan Kwangmin terdapat sebuah liontin berbentuk hati. Tanpa ragu, segera dia pakaikan ke leher yeojachingunya itu. Youngmoon tampak senang.
“Chagi, terimakasih untuk semuanya.” Kata Youngmoon sambil meletakkan kepalanya di bahu Kwangmin dengan manja.
“Ada yang ingin aku katakan kepadamu.” Kwangmin membelai rambut Youngmoon.
“Mwoya?”
“Eomma dan Appa ku bilang, minggu depan adalah hari pertunangan kita.” Ucap Kwangmin santai.
“Mwo!!!” teriak Youngmoon. Dia segera bangun dari bahu Kwangmin dan menatap ke arah Kwangmin.
“Iya. Kau tidak percaya?” tanya Kwangmin.
“Ya.. aku tidak percaya. Bagaimana mungkin kita akan bertunangan, sedangkan eomma dan appa mu tidak mengetahui hubungan kita selama ini. Begitu juga dengan kedua orang tuaku.” Kata Youngmoon.
“Pokoknya minggu depan kalian harus bertunangan!” ucap seorang wanita yang tak lain adalah ibunya Kwangmin. Ibu dan ayah Kwangmin tiba-tiba datang menghampiri mereka yang sedang duduk berdua.
“Ternyata ahjumma....” belum sempat melanjutkan kata-katanya, ibu Kwangmin memotong perkataan Youngmoon.
“Ya, sebenarnya ahjumma sudah mengetahui hubungan kalian sejak pertama. Ahjumma menyukaimu. Jadi, ahjumma mohon jadilah menantu ahjumma.” Ucap ibunya Kwangmin lembut.
“Tapi, apakah orang tuaku setuju akan hal ini?” tanya Youngmoon.
“Semuanya sudah kami bicarakan matang-matang.” Tiba-tiba ayah dan ibunya Youngmoon ikut datang memeriahkan suasana.
“Eomma...Appa..” ucap Youngmoon. Dia masih tak percaya akan hal ini.
“Ya.. Kwangmin adalah namja yang cocok untukmu.” Ucap ayahnya Youngmoon. Kwangmin hanya tersenyum.
Youngmoon langsung memeluk Kwangmin erat-erat, tak dipedulikannya meskipun disana ada kedua orang tuanya dan orang tua Kwangmin.
“Hemm... kau beruntung Youngmoon. Kau bertunangan lebih dulu daripada aku.” Ucap Sunwoo yang datang secara tiba-tiba bersama Hyerin, Youngmin, Minyoung, Jeongmin, dan Eunji.
Youngmoon langsung menoleh ke asal suara. Dilihatnya Oppanya menggandeng Hyerin sahabatnya dengan mesra.
“Wah.. jadi kalian sudah pacaran?” tanya Youngmoon sambil tersenyum ke arah mereka berdua. Sunwoo hanya tersenyum malu-malu.
“Heii.. Kwangmin.. selamat ya??” ucap Youngmin sambil menepuk pundak Kwangmin.
“Sudahlah Hyung. Mungkin setelah aku, kau juga akan bertunangan dengan Minyoung.”kata Kwangmin sambil melihat ke arah Youngmin dan Minyoung yang berdiri berdekatan.
“Aku sih berharap seperti itu, tetapi apa eomma dan appa mau mengijinkan? Hahaha..” ucap Youngmin sambil tertawa lepas. Eomma dan appanya juga tertawa mendengar perkataan Youngmin.

Youngmoon melihat ke arah Jeongmin dan Eunji yang ikut berbaur dengan suasana.
“Wahh... ternyata kalian juga sudah resmi pacaran? Tidak kusangka. Malam ini malam yang menakjubkan bagiku. Selamat ya?” kata Youngmoon.
“Gomawo Youngmoon. Selamat juga atas pertunanganmu dengan Kwangmin minggu depan.” Ucap keduanya.
Semua orang tampak senang pada malam itu. Malam itu adalah malam yang tak terlupakan bagi mereka.

END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar